Selama di Papua, Basarnas Belum Temukan Hewan Pemangsa Manusia

Siswanto Suara.Com
Senin, 17 Agustus 2015 | 17:32 WIB
Selama di Papua, Basarnas Belum Temukan Hewan Pemangsa Manusia
Kantor Pusat Badan SAR Nasional (Basarnas) di Kemayoran, Jakarta. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam operasi di wilayah pegunungan Papua selama ini, tim Basarnas nyaris belum menemukan hewan liar pemangsa manusia.

"Kalaupun ada, itu babi hutan," kata Humas Basarnas Jayapura Yadianto kepada Suara.com.

Pernyataan Yadianto terkait dengan kawasan tempat jatuhnya pesawat Trigana Air ATR 42/300 di ketinggian sekitar tiga ribu meter dari permukaan laut atau 8.300 kaki di pegunungan Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Yadianto mengatakan tim Basarnas berharap yang terbaik kepada 54 orang yang berada dalam pesawat tersebut.

"Yang pasti tujuan kita untuk mengevakuasi," kata Yadianto.

Pesawat bernomor IL 267 berisi 54 orang tersebut hilang saat terbang dari Jayapura ke Oksibil, Minggu (16/8/2015). Pesawat berangkat jam 14.22 WIT, seharusnya tiba jam 15.04 WIT. Pesawat hilang kontak jam 14.55 WIT.

Yadianto mengatakan saat ini tim gabungan pencari pesawat dan korban pesawat sedang berkoordinasi terus untuk mencapai lokasi.

Ketika ditanya seperti apa medan menuju lokasi pesawat jatuh sehingga malam ini evakuasi ditunda sampai besok, Selasa (18/8/2015) pagi, Yadianto mengatakan daerah pegunungan umumnya memiliki kontur naik turun dan curam.

Ia menyontohkan pengalaman sewaktu operasi di Yahukimo yang juga memiliki kontur mirip di Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Waktu pengalaman di Yahukimo di ketinggian 9.000 kaki, 10 derajat (udara), jalannya naik dan turun. Biasanya medan di pegunungan Papua seperti itu," kata Yadianto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI