Suara.com - Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa serpihan pesawat Trigana Air ATR 42/300 ditemukan Senin (17/8/2015) pagi pukul 08.50 WIT pada koordinat 140 29.953E, 04 49 289S, di ketinggian 8.300 kaki.
Untuk mengetahui perkembangan pencarian korban pesawat, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan langsung terbang ke Papua.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi Mustofa Djuraid mengatakan Jonan bahkan tidak sempat mengikuti upacara detik-detik proklamasi di Istana Merdeka.
"Bapak langsung terbang ke Papua jam 13.00 WIB siang ini dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng," kata Hadi.
Jonan langsung bergegas ke Papua begitu Presiden Joko Widodo memerintahkannya untuk segera mengoordinasikan proses evakuasi korban langsung di tempat kecelakaan terjadi.
Di Papua, Jonan akan langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk Basarnas untuk memperlancar proses evakuasi korban Trigana Air.
Kepala Basarnas telah berangkat ke Papua bersama Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Minggu malam.
Pesawat lepas landas dari Bandara Sentani, Minggu (16/8/2015), pukul 14.22 WIT dan seharusnya tiba di Oksibil pukul 15.04, tetapi dinyatakan hilang kontak pada 15.00 WIT setelah menara pengawas lalu lintas udara di Oksibil tidak berhasil mengontaknya.
Kontak terakhir pesawat dengan menara bandara Oksibil berlangsung pada pukul 15.00 WIT, dan pesawat ini sendiri melakukan kontak terakhir dengan tower Oksibil pada 14.55 WIT.
Pukul 15.00 WIT menara pengawas Oksibil berupaya mengontak pesawat, namun tak ada jawaban.
Pesawat ini ditumpangi 49 orang yang terdiri atas 44 orang dewasa, dua anak dan tiga bayi, serta lima awak, termasuk Kapten Pilot Hasanudin. (Antara)