Suara.com - Pasangan putra pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan meraih gelar kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 karena dapat mengontrol emosi dan irama permainan.
"Kami harus kontrol emosi. Jika kami terbawa suasana penonton, kami khawatir ingin buru-buru mematikan bola lawan dan itu tidak baik. Kami ingin mengontrol diri sendiri," kata Hendra selepas pertandingan di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.
Ganda Hendra/Ahsan meraih medali emas Kejuaraan Dunia 2015 setelah mengalahkan pasangan Tiongkok Liu Xialong/Qiu Zihan dalam pertandingan putaran final yang berlangsung selama 37 menit dengan skor 21-17, 21-14.
"Saya berusaha untuk tetap tenang dan tidak ingin berekspresi berlebihan karena akan menguras tenaga. Sebisa mungkin saya tidak ingin kehilangan fokus karena akan buyar di lapangan," kata Ahsan.
Ahsan mengatakan dukungan penonton di Stadion Istora Senayan, Jakarta, menjadi motivasi baginya bersama Hendra untuk bersemangat melawan pasangan Liu/Qiu.
"Gelar ini bukan hanya untuk kami, tapi juga rakyat Indonesia. Kami tidak berpikir pasti menang. Kami hanya memikirkan bagaimana meraih poin dan berpikir positif di lapangan," kata Ahsan.
Sementara, kepala pelatih ganda putra PBSI Herry IP mengatakan irama, tempo, dan strategi permainan pasangan Hendra/Ahsan dalam Kejuaraan Dunia 2015 harus diatur sejak putaran pertama dan berbeda dengan pengaturan strategi dan tempo pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.
"Hendra/Ahsan adalah pemain senior. Jika langsung bermain cepat dan keras, tenaga mereka mungkin tidak sampai final. Penampilan mereka harus diatur agar dapat maksimal hingga putaran final," kata Herry.
Sementara, Liu mengatakan Hendra/Ahsan punya kekuatan untuk mengontrol bola di tengah lapangan serta bola-bola jauh dan menyilang.
"Serangan itu sangat rentan dan akurat. Mereka melakukannya dengan baik," kata Liu.
Qiu menambahkan suara penonton di Stadion Istora Senayan, Jakarta, sangat keras dan sangat ekspresif.
"Bagi saya, atmosfer seperti itu menjadi tekanan bagi kami. Kami tidak menyangka itu. Sejak game pertama kami harus berjuang hingga pertandingan berakhir," kata Qiu.
Gelar juara dunia itu merupakan gelar kedua Hendra/Ahsan setelah kemenangan serupa para Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok.
Kemenangan Hendra/Ahsan atas Liu/Qiu sekaligus menambah catatan kemenangan pasangan Indonesia itu menjadi 3-2 setelah Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2014.
Berikut hasil lengkap babak final Kejuaraan Dunia Bulutangkis BWF 2015 di Jakarta, Minggu (16/8/2015):
Tunggal putra : Chen Long (Cina/unggulan-1) vs Lee Chong Wei (Malaysia): 21-14, 21-17
Tunggal putri : Carolina Marin (Spanyol/1) vs Saina Nehwal (India/2): 21-16, 21-19
Ganda putra : Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia/3) vs Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Cina/9): 21-17, 21-14
Ganda putri : Zhao Yunlei/Tian Qing (Cina/5) vs Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark/4): 23-25, 21-8, 21-15
Ganda campuran : Zhang Nan/Zhao Yunlei (Cina/1) vs Liu Cheng/Bao Yixin (Cina/4): 21-17, 21-11
[Antara]
Kontrol Emosi, Kunci Sukses Ahsan/Hendra Raih Juara
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Senin, 17 Agustus 2015 | 00:44 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
All Indonesian Semifinal untuk Ganda Putra di Singapore Open 2022 Menorehkan Catatan Bersejarah
16 Juli 2022 | 06:30 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI