"Awalnya pilih di JCM karena mau ke Borobudur, tapi dekat acara ternyata kalau di Borobudur harus ada ijin UNESCO dan beberapa syarat lain, akhirnya kami pilih ke Prambanan, kami sudah coba mengurangi dampaknya," kata Lutfi.
Lutfi menjelaskan sebenarnya pembinaan terhadap anggota HDCI selalu dilakukan, bahkan ada sanksi sosial bagi yang tidak taat aturan atau bersikap arogan kepada masyarakat.
"Kalau sanksi kayak ngambil motornya kan nggak mungkin kita lakukan tapi kalau sanksi sosial sudah sering kita lakukan, sanksinya seperti dikucilkan, tidak diajak touring, dan itu lebih menyakitkan lho, punya motor, tapi nggak punya teman, sakitnya tu di sini (sambil menunjuk dada)," kata Gatot.
Gatot dan Lutfi menyesalkan kejadian kemarin. Acara yang sudah disiapkan enam bulan ini, salah satu tujuannya untuk mendongkrak pariwisata Yogyakarta. (Wita Ayodhyaputri)