Korban Ledakan Tianjin Bertambah Jadi 104 Orang

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 16 Agustus 2015 | 05:05 WIB
Korban Ledakan Tianjin Bertambah Jadi 104 Orang
Mobil-mobil yang hangus terbakar akibat dua ledakan dahsyat di pelabuhan Tianjin, (12/8). (Reuters/Stringer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah korban yang meninggal akibat dua ledakan dahsyat yang terjadi di kawasan industri di pelabuhan Tianjin, Cina, bertambah menjadi 104 orang. Menyusul peristiwa tersebut, Presiden Cina Xi Jinping mendesak dilakukannya peningkatan keselamatan di tempat kerja.

Presiden Xi mengatakan, pihak berwenang hendaknya mengambil pelajaran dari ledakan yang merenggut ratusan jiwa itu pada Rabu (12/8/2015) lalu.

Cina mengevakuasi warga yang selama ini mengungsi di sebuah sekolah dekat lokasi dua ledakan kuat itu. Evakuasi dilakukan setelah perubahan arah angin pada Sabtu yang menimbulkan ketakutan bahwa partikel-partikel kimia beracun dapat tertiup ke lokasi pengungsian.

Belum diketahui jelas dari laporan-laporan media mengenai berapa banyak orang yang dievakuasi.

Mereka yang dievakuasi disarankan memakai celana panjang dan masker, demikian disebutkan dalam sebuah informasi yang diposting di mikroblog resmi Komisi Kesehatan Nasional dan Keluarga Berencana Tiongkok Cabang Tianjin.

Kepolisian Cina mengkonfirmasi untuk pertama kalinya soal keberadaan bahan kimia sodium sianida yang mematikan di lokasi ledakan.

Polisi menyebutkan, bahan kimia tersebut amat berbahaya jika terhirup lewat saluran pernafasan.

Tidak dikatakan seberapa banyak bahan kimia semacam itu yang ditemukan atau seberapa besar risiko yang ditimbulkan. Tetapi, warga mengaku cemas akan kesehatan udara dan air.

"Saya merasa sedikit takut," kata Li Shulan, 49 tahun, seorang pekerja bangunan, ketika ditanya mengenai kualitas udara.

"Sebenarnya tak baik. Seperti Anda lihat bos kami meminta kami pakai masker."

Hingga kini, polisi menutup kawasan di radius tiga kilometer dari lokasi ledakan.

Badan Kelautan Cina menyebut, tidak ditemukan sianida di laut yang mengelilingi pelabuhan itu. Dalam suatu jumpa pers, para pejabat menolak membahas kekhawatiran tentang polusi. (Reuters)

REKOMENDASI

TERKINI