Presiden Jokowi: Saat ini Kita Sedang Perang

Jum'at, 14 Agustus 2015 | 10:10 WIB
Presiden Jokowi: Saat ini Kita Sedang Perang
Presiden Joko Widodo [Setpres/Cahyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam pidato kenegaraan dalam rangka sidang tahunan MPR tentang kinerja lembaga negara, Jumat (14/8/2015), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan meski Indonesia sudah merdeka dan saat ini sedang menyambut hari ulang tahun kemerdekaan ke 70, bangsa ini sebenarnya sedang perang.

"Kita harus menyadari bahwa sejatinya kita saat ini sedang perang. Bukan perang fisik seperti yang dilakukan oleh para pahlawan pejuang kemerdekaan, tetapi perang untuk memenangi perdamaian, kesejahteraan, dan kehidupan rakyat yang bahagia," demikian dikatakan Presiden Jokowi.

Kepala Negara menambahkan kemenangan perang untuk memuliakan rakyat akan terwujud bila seluruh elemen bangsa, khususnya lembaga-lembaga negara, bersatu dan tidak terjebak pada ego masing-masing.

"Secara bersama-sama kita perkuat kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kepribadian dalam kebudayaan. Trisakti harus menjadi strategi utama dalam membendung upaya-upaya bangsa lain untuk merongrong kedaulatan, kesejahteraan, dan karakter bangsa Indonesia," ujarnya.

Presiden juga menyinggung modal sosial dan ekonomi yang dimiliki negara. Menurutnya, dengan modal yang dimiliki, peluang Indonesia untuk menjadi negara maju dan sejahtera terbuka lebar.

Presiden menyontohkan Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar dan kreatif, kelas menengah yang semakin besar, sistem politik yang demokratis, masyarakat Muslim yang moderat, akan menjadi kekuatan ekonomi ke 16 di dunia dengan Pendapatan Produk Domestik Bruto sekitar 10 ribu triliun rupiah.

"Dengan kerja keras, optimisme, dan mengubah sikap konsumtif menjadi produktif, kita akan bermartabat di antara bangsa-bangsa di dunia. Percepatan untuk menjadi negara adil dan makmur tersebut, tentu dengan dukungan seluruh rakyat Indonesia, sangat ditentukan oleh kinerja dan kekompakan Lembaga-lembaga Negara," kata dia.

"Kekompakan tersebut juga akan memperkuat sistem presidensial sehingga pemerintahan menjadi stabil," Kepala Negara menambahkan.

Namun, Presiden Jokowi juga mengakui masih banyak persoalan yang menghadang. Sampai hari ini ketidakstabilan harga pangan masih terjadi, kesenjangan kaya dan miskin dan antarwilayah masih terbuka, praktik korupsi masih berlangsung, dan penegakan hukum belum sepenuhnya kokoh.

"Pemerintah akan bekerja keras untuk memerangi persoalan-persoalan tersebut. Khusus untuk ranah politik, terutama menyangkut pertentangan internal di beberapa partai politik, Pemerintah bersikap netral, dan berharap persoalan yang ada bisa diselesaikan dengan baik," ujar Presiden Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI