Polisi Temukan Ada Permainan Harga di Peternakan Sapi Cileungsi

Kamis, 13 Agustus 2015 | 21:57 WIB
Polisi Temukan Ada Permainan Harga di Peternakan Sapi Cileungsi
Sapi di Instalasi Karantina Hewan milik PT. Widodo Makmur Perkasa di Desa Mampir, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi memastikan ada pelanggaran yang dilakukan perusahaan peternakan dan feedlotter sapi, PT Widodo Makmur Perkasa, di Cileungsi, Jawa Barat, terkait harga jual sapi.

Kepastian itu menyusul sidak yang dilakukan oleh aparat Subdit Indag Polda Metro Jaya bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) ke peternakan yang berlokasi di Desa Mampir, Kamis (13/8/2015).

Dalam sidak itu, diduga kuat ada permainan harga dari pihak importir sapi sehingga menyebabkan kenaikan harga daging sapi yang melonjak tinggi di pasar.

Meski ada pelanggaran, polisi belum menemukan tindak pidana yang diduga dilakukan importir di tempat penggemukan sapi ini.

"Unsur tindak pidana belum (ada)  tapi pelanggaran sesuai KPPU, sudah bisa memastikan itu ada, kenaikan harga yang tidak tanpa alasan oleh pihak-pihak tertentu sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat," kata Kasubdit Indag Polda Metro Jaya AKBP Agung Marlianto kepada wartawan. 

Terkait kelangkaan daging ini, menurutnya disebabkan oleh permainan 24 importir di seluruh Indonesia. Sedangkan 14 importir ini bermain untuk wilayah Jabodetabek. Data tersebut diperoleh dari pihak KPPU.

"Data dari KPPU yang diduga melakukan kartel ini ada 24 importir," kata dia.

Terlebih, kata Agus dalam menjalankan modusnya, para importir memanfaatkan sisi kekerabatan sehingga lebih mudah memonopoli harga daging di pasaran.

"Kartel itu jadi perusahaan importir ini ternyata ditengarai punya kekerabatan. Jadi contoh, perusahaan A ternyata pemiliknya masih adik dari perusahaan si B, itu sama-sama importir. Ada kerabat lagi misalnya perusahaan C. Kekerabatan seperti ini membuat sangat mudah menentukan harga, duduk bersama tinggal naikan saja harga," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI