Polisi Dalami Dugaan Kartel Sapi di Cileungsi

Kamis, 13 Agustus 2015 | 19:10 WIB
Polisi Dalami Dugaan Kartel Sapi di Cileungsi
Sapi di Instalasi Karantina Hewan milik PT. Widodo Makmur Perkasa di Desa Mampir, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Subdirektorat Perindustrian dan Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dugaan penyimpangan penjualan sapi.

Hari ini, Kamis (13/8/2015), mereka inspeksi mendadak di Instalasi Karantina Hewan milik PT. Widodo Makmur Perkasa di Desa Mampir, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

"Kami cek bagaimana penjualan Mei sampai dengan hari ini. Mei, Juni, Juli normal, harga per kilo sapi hidup normal Rp38 ribu-39 ribu, per kilo Rp43 ribu setelah Agustus. Ini sedang kami selidiki apakah terjadi penyimpangan, kartel sapi, tindak pidana perdagangan, tindak pidana pangan, maupun tindak pidana Perlindungan Usaha," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Mudjiono di lokasi.

Di lokasi tersebut, polisi mengecek sapi-sapi. Dari penelusuran, polisi menduga ada pengurangan penjualan sapi di sana.

"Ini sedang kita periksa untuk kita cek kepastiannya. Mengapa bulan Juni bisa jual 900 sekian, Juli 1000 lebih, Agustus baru 167 . Ini belum kita pastikan. Menimbun, penyelidikan masih dalami fakta-fakta di sini," kata Mudjiono.

Dalam sidak, polisi memeriksa manager dan salah seorang akunting di tempat penggemukan sapi yang mempunyai lahan sekitar lima hektar tersebut.

"Diinterogasi ada dua orang, akunting, manajer satu. Semua pihak akan diminta keterangan. Hasilnya menunggu setelah pemeriksaan," katanya.

Mudjiono berharap tempat penggemukan sapi ini tetap beroperasi normal agar stok daging sapi di pasar tetap aman.

"Kegiatan nggak boleh ditutup, justru harus tetap beroperasi, penjualan jalan terus sehingga daging tersedia di pasaran," katanya.

Sidak yang berlangsung dari pukul 11.00 WIB juga melibatkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI