Wali Kota Jaksel: Kita Malu Indonesia Tak Punya MRT

Kamis, 13 Agustus 2015 | 18:10 WIB
Wali Kota Jaksel: Kita Malu Indonesia Tak Punya MRT
Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan Sudirman- Thamrin, Jakarta, Jumat (19/6). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah dilantik menjadi Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi akan langsung fokus menyelesaikan permasalahan proyek mass rapid transit. Sebab, proyek ini sampai saat ini masih terdapat masalah pembebasan lahan di Jalan Cipete Raya dan Jalan H. Nawi.

"Kita (fokus) pembenahan MRT dulu karena skalanya nasional supaya segera selesai dan berjalan. Malu kita negara lain punya MRT kita nggak punya," kata Tri di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Tri mengatakan proyek MRT harus rampung sesuai target pemerintah. Proyek ini, katanya, merupakan program kerja nasional.

"Maksudnya tahun ini selesai (masalah pembebasan lahan) yang sudah dianggarkan kan yang punya duit bukan saya, Dinas PU. Kita hanya administrasi," kata Tri.

Tri berjanji segera membantu membebaskan lahan yang sampai saat ini masih bermasalah, terutama soal kompensasi.

MRT akan membentang kurang lebih 110.8 kilometer yang terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang kurang lebih 23.8 kilometer dan Koridor Timur – Barat sepanjang kurang lebih 87 kilometer.

Pembangunan koridor Selatan - Utara dari Lebak Bulus – Kampung Bandan dilakukan dalam dua tahap:

Tahap I yang akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15.7 kilometer dengan 13 stasiun (tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah) ditargetkan mulai beroperasi pada 2018.

Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8.1 kilometer yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi 2020. Studi kelayakan untuk tahap ini sudah selesai.

Koridor Timur - Barat saat ini sedang dalam tahap studi kelayakan. Koridor ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024 - 2027.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI