Suara.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menjadi salah satu juru kampanye pasangan Rasiyo-Dhimam Abror saat masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah Kota Surabaya secara serentak tahun 2015.
"Kalau beliau bersedia, kami sudah menjadwalkan Pak SBY menjadi salah satu juru kampanye," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo, kepada wartawan di Surabaya.
Namun, Soekarwo menyatakan dirinya tidak akan menjadi juru kampanye dengan alasan etika karena jabatannya sebagai Gubernur Jawa Timur, meski secara regulasi tak ada aturan yang melarangnya.
"Sebagai gubernur tidak etis ikut kampanye, apalagi juru kampanye. Yang jelas, partai sudah menyusun sejumlah nama untuk dijadikan juru kampanye mendatang," katanya.
Sesuai agenda pilkada serentak 2015 setelah ada perubahan jadwal tahapan berdasarkan Surat Edaran KPU Pusat Nomor 449/KPU/VIII/2015, masa kampanye di Surabaya berlangsung 2 September hingga 5 Desember.
Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, mengaku optimistis pasangan Rasiyo-Dhimam Abror mampu memenangi Pilkada Kota Surabaya pada 9 Desember 2015, meski harus menghadapi pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana.
Ia menyangkal bahwa Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional menerapkan "pasangan boneka", seperti yang ditudingkan banyak pihak.
"Untuk Pilkada Kota Surabaya benar-benar tarung. Apalagi, Pak Rasiyo sangat bagus dan memiliki keseriusan," ujarnya.
Menurut dia, ada banyak pertimbangan mengapa Partai Demokrat dan PAN menjatuhkan pilihan kepada Rasiyo sebagai calon penguasa Kota Pahlawan.
Pertama, menurut Pakde Karwo, Rasiyo yang pernah menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur memiliki kemampuan berkomunikasi politik sangat bagus, karena diperlukan dan menjadi bagian penting seorang kepala daerah, dan di dalam proses pembangunan daerah.