Suara.com - Taliban mengutuk aksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang membunuh tahanan asal Afghanistan dengan cara keji, yakni dengan meledakkan tubuh tahanan menggunakan bom.
ISIS mempertontonkan cara terbaru mengeksekusi 10 tahanannya itu, dalam kondisi mata tertutup dan tangan terikat, di sebuah video yang disebarkan melalui media sosial.
Aksi ini juga dianggap sebagai tantangan buat Taliban, dimana ISIS berani membuka persaingan di daerah kandang Taliban.
Lokasi eksekusi itu sendiri diyakini dilakukan di wilayah timur Afghanistan dengan latar belakang rumput yang diselimuti kabut..
ISIS juga menyebut tahanannya sebagai murtad seperti halnya Taliban dan Pemerintah Afghanistan.
Sedangkan Taliban, selain mengecam, juga menuding kalau aksi ISIS yang berkedok Islam tidak bisa ditolerir lagi.
Aksi eksekusi ini semakin membuat panas perseteruan dua kelompok itu menyusul sejumlah anggota Taliban yang membelot ke ISIS karena tidak puas dengan kepemimpinan Mullah Omar.
Seperti diberitakan, video eksekusi berdurasi 8 menit itu mulai diedarkan sejak pekan lalu yang berisi komentar dalam bahasa Arab dan Pashto, bahasa yang paling banyak digunakan warga Afghanistan. (AFP/Antara)