Suara.com - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi Aceng Solahudin menilai kelangkaan daging dapat membuka peluang peredaran daging tidak layak konsumsi di tengah masyarakat.
"Saat ini kita sering dihadapkan dengan pemberitaan ada penyitaan daging celeng yang dioplos dengan daging sapi atau daging bangkai yang diolah menjadi makanan tertentu. Masyarakat harus waspada," katanya di Bekasi, Selasa (11/8/2015).
Dikatakan Aceng, pihaknya saat ini tengah mengintensifkan pengawasan terhadap peredaran daging ilegal di sejumlah pasar selama aksi mogok massal pedagang daging berlangsung.
"Kami mensinyalir adanya praktik penimbunan oleh oknum pedagang untuk meningkatkan permintaan masyarakat agar harga jual menjadi mahal," katanya.
Dikatakan Aceng, masyarakat saat ini masih tergantung dengan distributor, sehingga harga mudah dipermainkan.
"Saya rasa konsep swasembada daging bisa dilakukan lagi oleh masyarakat mengingat sekarang sudah banyak peternak yang beralih profesi menjadi buruh," katanya.
Berdasarkan pantauan pihaknya, konsumen daging sapi saat ini banyak yang beralih ke daging ayam atau ikan sebagai alternatif makanan.
"Namun perlu juga kita waspada peredaran daging tidak layak konsumsi karena peluangnya saat ini cukup besar," katanya.
Aceng berpesan kepada masyarakat untuk teliti dalam bertransaksi daging di pasar guna menghindari peredaran daging ilegal. (Antara)