Suara.com - Penyidik Polda Metro Jaya dan Polres Garut masih mendalami motif pembunuhan mantan asisten direktur utama (dirut) PT XL Axiata, Hayriantira alias Rian (37), yang diduga dilakukan Andi Wahyudi (38).
"Motifnya sementara didalami, kita tidak mengejar pengakuan karena bukan berdasarkan scientific," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal di Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Iqbal mengatakan, penyidik kepolisian mengejar alat bukti berdasarkan identifikasi ilmiah agar kuat dalam pembuktian pada persidangan. Menurutnya, tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Garut masih mengembangkan kasus.
Penyidik masih penyesuaian berdasarkan keterangan beberapa saksi, keterangan tersangka dan petunjuk berupa dokumen dan kamera tersembunyi.
Iqbal juga menyatakan tersangka akan menjalani pemeriksaan tes kebohongan (lie detector) guna memperkuat alat bukti berdasarkan barang bukti yang sudah disita.
Bahkan penyidik juga akan memanggil mantan dirut PT XL Axiata Hasnul Suhaimi terkait kegiatan anak buahnya yang menjadi korban pembunuhan.
"Rencana penyidik secepatnya mudah-mudahan hari (Selasa) ini atau secepatnya untuk melengkapi alat bukti," ungkap Iqbal.
Sebelumnya, pihak keluarga korban menyatakan Rian menghilang sejak November 2014.
Namun, aparat Polda Metro Jaya mengungkap Rian menjadi korban pembunuhan yang dilakukan seorang pria teman korban bernama Andi Wahyudi.
Tersangka Andi membunuh Rian di Hotel Cipaganti Garut Jawa Barat sekitar Oktober 2014. (Antara)