Suara.com - Usai kasus penyerangan yang dilakukan anggota Forum Betawi Rempug terhadap tukang parkir Pasar Gembrong, Jakarta Timur, para pedagang masih trauma, Selasa (11/8/2015).
"Was-was sekarang kita jualan juga nggak tenang. Soalnya kemarin itu ya jadi trauma kita," kata Edi kepada Suara.com di Pasar Gembrong.
Ia menambahkan banyak pedagang yang menjadi korban penyerangan ormas yang terjadi pada Sabtu (8/8/2015).
"Kalau buat korban ya lumayan banyak, dari pedagang juga pengunjung ada yang jadi korban. Bahkan ada yang kena celurit kakinya warga sini," katanya.
Edi berharap polisi menindak tegas orang-orang yang terlibat kasus penyerangan tersebut. Karena, kata dia, saat ini beredar kabar anggota FBR masih akan menyerang lagi.
"Polisi supaya tindak tegas pelakunyalah. Biar kita dagang juga nggak trauma. Soalnya masih dengar kemarin-kemarin orang ormasnya mau ke sini lagi. Tapi ya mudah-mudahan nggaklah," kata Edi.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan anggota FBR usai menghadiri ulang tahun FBR di markas FBR di Cakung, Jakarta Timur, menyerang tukang parkir yang berpakaian atribut Pemuda Pancasila.
Tak lama kemudian ada balasan. Sejumlah orang terluka dalam kejadian ini.
Kasus tersebut ditangani polisi. Polisi sudah menjadikan tujuh orang menjadi tersangka.