Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan bahwa PAN akan tetap mengusung kader terbaiknya untuk mendaftar dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Surabaya, 9 Desember 2015.
"Doakan. Saat ini, kami masih berembuk," katanya saat menghadiri Muswil DPW PAN Jawa Timur di Kediri, Jawa Timur, Senin (10/8/2015).
Terkait kepastian PAN ikut dalam pilkada di Surabaya yang digelar serentak pada 9 Desember 2015 itu, idia menyatakan PAN masih melakukan komunikasi intensif untuk pasangan yang akan diusung dalam pilkada.
"PAN juga tidak mau sembarangan dalam memilih calon kandidat untuk bertarung dalam Pilkada Surabaya. Calon yang diusung adalah calon terbaik dan mampu menyaingi Tri Rismaharini dalam pilkada," katanya.
Untuk saat ini, dia dengan Partai Demokrat masih melakukan komunikasi intensif terkait dengan calon yang diusung dalam pilkada. Komunikasi itu guna memunculkan pasangan calon yang akan maju dalam pilkada.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, yakni calon yang diusung yaitu Haries Purwoko yang mendampingi bakal calon Wali Kota Surabaya Dhimam Abror ternyata mundur, saat ini komunikasi dan kesepakatan akan dibuat dengan lebih tegas.
Zulkifli mengakui tidak mudah mengalahkan Tri Rismaharini dalam pilkada serentak di Surabaya. Risma selama ini disukai oleh masyarakat, dan mereka pun menilai Risma telah berhasil membangun Surabaya. Politik yang diterapkan Risma merupakan politik kebangsaan, yang tidak mementingkan kelompoknya saja.
Dia juga sadar jika lawan dalam pilkada Surabaya ini cukup berat, namun Zulkifli menegaskan PAN tidak akan mundur dan tetap ikut pilkada. PAN juga akan berupaya semaksimal mungkin dalam memenangkan calon yang diusung di pilkada tersebut.
Menurut dia, jika pilkada di Surabaya ditunda, rakyat justru nantinya yang akan menjadi korban. Kepentingan rakyat nantinya menjadi terbengkalai, sebab tidak ada kepala daerah yang sah. (Antara)