Suara.com - Konsulat Amerika Serikat (AS) di Istanbul, Turki, jadi sasaran serangan, hari Senin (10/8/2015). Sedikitnya delapan orang tewas dalam serangkaian serangan yang menyasar pasukan keamanan Turki di seluruh Kota Istanbul.
Serangan di konsulat AS dilakukan oleh dua orang penyerang, seorang lelaki dan seorang perempuan. Tidak ada korban sipil yang jatuh dalam peristiwa tersebut. Polisi berhasil menangkap tersangka perempuan yang terluka dalam baku tembak dengan polisi.
Kantor berita Dogan menyebutkan, perempuan tersebut berusia 51 tahun dan pernah menjalani hukuman penjara lantaran diduga menjadi anggota Front Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat Revolusioner (DHKP-C), sebuah kelompok anti-Amerika.
Sampai berita ini diturunkan, konsulat AS masih ditutup. Jalan menuju gedung konsulat juga dijaga ketat personel bersenjata.
Di sudut lain Kota Istanbul, sebuah kendaraan sarat bahan peledak dipakai untuk menyerang sebuah kantor polisi. Tiga orang polisi dan tujuh warga sipil dilaporkan terluka.
Lansiran CNN, dua penyerang bersenjata dan seorang anggota skuat penjinak bom tewas dalam baku tembak.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, di masa lalu, misi diplomatik AS dan kantor polisi pernah jadi sasaran serangan kelompok sayap kiri Turki, DHKP-C. (Reuters)