Suara.com - Seorang anak buah kapal pengangkut minyak berbendera Singapura MT Joaquim mengalami luka berat akibat disiksa oleh perompak kapal di Selat Malaka.
"Kerugian yang dialami dalam kejadian perompakan kapal itu adalah satu ABK mengalami luka-luka karena dipukuli oleh perompak," kata Komandan Pangkalan TNI AL Dumai, Kolonel Laut (P) Avianto Roswirawan, di Pekanbaru, Senin (10/8/2015).
Dalam aksi, para perompak menguras isi muatan minyak mentah di perairan sebelah utara Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Avianto menjelaskan kronologis perompakan MT Joaquim terjadi pada hari Sabtu (8/8) sekitar pukul 20.00 WIB oleh orang yang tidak dikenal pada posisi 0234.00 LU 10126.20 BT. Kapal tersebut mengangkut 2.900 ton minyak mentah jenis light crude oil (LCO) dengan awak delapan orang anak buah kapal (ABK). Kapal berbendera Singapura itu baru bisa diketemukan satu hari setelahnya, setelah Lanal Dumai dan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia melakukan pencarian bersama.
Menurut dia, ABK yang luka berat merupakan warga negara Singapura bernama Yun. Korban sudah dievakuasi menggunakan helikopter milik APMM Malaysia.
Perompak tersebut berhasil melarikan diri setelah menguras habis 2.900 minyak mentah dari kapal MT Joaquim dan meninggalkan kapal itu dalam keadaan rusak di perairan utara Pulau Rupat. Nilai kerugian hingga kini belum bisa diketahui.
"Kejadian perompakan itu juga mengakibatkan kerugian materil karena seluruh perlengkapan uang milik ABK termasuk pakaian di ambil perompak."
Perlengkapan kapal berupa GPS, radar, AIS, HP Satelit, Radio, Ekosonder, transponder, EPRB sinyal darurat, komputer, bahan makanan, parasut, kulkas kecil juga dibawa lari oleh perompak.
Hasil dari keterangan ABK menyatakan ada sekitar 19 perompak yang mendatangi kapal tersebut dengan menggunakan kapal pancung dan langsung naik ke anjungan.
"Perompak terdiri dari lima orang tak dikenal naik ke anjungan, tiga diantaranya membawa pistol, satu orang membawa kampak, dan yang lainnya menggunakan parang. Sebagian dari mereka bertutup kepala, dan ada juga yang tidak pake tutup kepala. Sementara itu, di ruang lain ada sembilan orang lainnya yang berada di ruangan ABK, ruang mesin dan gudang dan sekitar lima orang berada di dek.