Suara.com - KJRI Ho Chi Minh, Vietnam, berhasil mengembalikan Cecilia Adisoma, 5, ke pangkuan Ibunya, Ela Herawati pada Minggu (9/8/2015). Cecilia, sebelumnya, diculik Karl Leonhard Wrerner, warga negara Amerika Serikat yang merupakan mantan suami Ela.
Cecilia dapat kembali setelah perjuangan panjang yang dilakukan Ela bersama KJRI Vietnam, dan masyarakat Indonesia di Vietnam dengan dukungan kepolisian setempat.
Dan, untuk memastikan keamanan dan keselamatan, saat ini, Cecilia dan Ela ditampung sementara di kediaman Konjen RI (Wisma Duta).
Kasus penculikan terhadap Cecilia berlatar belakang sengketa perdata. KJRI bersama polisi setempat terus mengupayakan penyelesaian melalui mediasi. Namun Karl beberapa kali tidak menghadiri pertemuan dan tetap bersikeras untuk menahan Cecilia. Karena mediasi gagal maka KJRI memanfaatkan kedekatan hubungan dengan Kemlu dan Polisi setempat untuk menggunakan pendekatan lain.
“Kami meminta kepolisian Vietnam untuk mengembalikan Cecilia berdasarkan keputusan Pengadilan Jakarta Selatan yang memberikan hak asuh kepada Ela. Jika Karl keberatan dengan keputusan tersebut agar mengajukan banding di pengadilan di Indonesia. Tampaknya pendekatan tersebut dapat diterima oleh Kepolisian Vietnam”, papar Jean Annes, Konsul Jenderal RI Ho Cho Minh yang sejak awal menerima pengaduan Ibu Ela terus mengawal kasus ini.
KJRI saat ini sedang memproses administrasi kepulangan Cecilia dan Ela ke Indonesia. Keduanya akan diterbangkan segera ke Jakarta setelah seluruh administrasi selesai. Sementara itu, Kepolisian Vietnam akan terus mendalami kasus perampokan dan pencurian uang dan barang milik Ela yang dilakukan oleh Karl dan teman wanitanya yang warga setempat.
“Terima kasih atas bantuan dan upaya sungguh-sungguh KJRI dalam menangani kasus saya”, ujar Ela kepada Konjen Jean Annes.
Sementara itu, Menlu Retno menyambut baik keberhasilan upaya KJRI Ho Chi Minh. Meskipun ini berlakang kasus perdata, di mana akses Perwakilan RI sangat terbatas, namun KJRI sudah melakukan upaya terbaik untuk membantu WNI yang menghadapi permasalahan di luar negeri.