Suara.com - Laporan terbaru dari seorang aktivis HAM menyebutkan, kalau kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menjadikan perempuan-perempuan dari suku Yazidi, yang dijadikan budak seks, sebagai hadiah merayakan Ramadan.
Seperti dikutip dari Dailystar, Senin (10/8/2015), aktivis perempuan Risala Shirkani yang tidak disebutkan detil nama organisasinya, mengungkapkan kalau para perempuan Yazidi itu biasanya dijual seharga kurang dari 1 dolar AS, atau lebih dari Rp13 ribu di pasar budak ISIS.
Namun saat merayakan bulan Ramadan kemarin, kelompok ini memberikannya secara cuma-cuma kepada para tentaranya dalam sebuah festival perayaan.
Shirkani, seperti dilaporkan Iraqi News mengayakan, kalau ISIS memiliki tiga pasar budak di Fallujah, Mosul dan Raqqa yang menjual perempuan Yazidi.
“Pada akhir Ramadan, ISIS mendonasikan perempuan Yazidi untuk semua tentaranya dalam acara Idul Fitri,” kata Shirkani.
Dia mendesak agar pemerintah setempat dan organisasi kemanusiaan untuk menolong membebaskan para perempuan itu.