Suara.com - Desa adat bumi Kebonkori, Kesiman, Denpasar, persembahkan satu ekor anjing dan empat ekor ayam, untuk upacara Wraspati Kalpa Pangrsi Gana, di peteluan (pertigaan) Jalan Sedap Malam, Denpasar, Minggu (9/8/2015).
Prajuru (petugas adat) desa adat Bumi Kebonkuri, Kesiman, Denpasar, I Ketut Sutapa menjelaskan dalam upacara Wraspati Kalpa Pangrsi Gana harus mempersembahkan anjing sebagai sesaji. Anjingnya pun tidak sembarangan.
Anjing yang dipakai dalam upacara tersebut yaitu bulunya berwarna cokelat. Anjing memiliki moncong warna hitam dalam bahasa Balinya anjing Blang Bungkem.
"Ini upacara besar, sebelumnya kami sudah pernah mengadakan upacara. Dalam upacara ini wajib ada persembahan yaitu anjing Blang Bungkem, dan beberapa ekor ayam yang berwarna. Mecaru ini merupakan upacara yang terakhir untuk pembersihan alam kasus Angeline," jelasnya.
Dia menambahkan, anjing yang dipersembahkan dalam upacara tersebut anjing yang masih kecil, belum beranak. Seperti yang terlihat anjing tersebut ditutupi dengan sesaji lainnya. Seperti ada uang, beras yang berwarna-warni.
Upacara ini dipimpin oleh Ida Pedanda Putra Bajing, dari Griye Tegal Jingge Lebah, Desa Sumerta, Denpasar. Upacara ini untuk membersihkan alam atas tragedi kematian Angeline. (Luh Wayanti)