Desa Adat Ini Gelar Upacara Pembersihan Pascapembunuhan Angeline

Minggu, 09 Agustus 2015 | 15:41 WIB
Desa Adat Ini Gelar Upacara Pembersihan Pascapembunuhan Angeline
Sesaji upacara pembersihan pascapembunuhan Angeline, Minggu (9/8/2015). (suara.com/Luh Wayanti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga desa adat Kebonkori di Denpasar, Bali menggelar ritual untuk menghindari dampak tragedi kasus pembunuhan anak, Angeline. Kasus itu sebelumnya mendapatkan sorotan media secara luas.

Desa adat bumi Kebonkori, Kesiman, Denpasar, Minggu (9/8/2015) ini menggelar upacara Wraspati Kalpa Pangrsi Gana, di peteluan (pertigaan) Jalan Sedap Malam, Denpasar. Di sana merupakan rumah orangtua angkat Angeline dan lokasi penemuan mayat Angeline yang terkubur di belakang rumah tersebut.

Prajuru atau petugas adat desa Bumi Kebonkuri, I Ketut Sutapa mengatakan upacara tersebut untuk membersihkan dan menetralisir dampak buruk dari tragedi pembunuhan Angeline.

Dia menjelaskan, di Bali tidak diperbolehkan ada mayat yang dikubur dipekarangan rumah. Untuk itu pihaknya mengadakan upacara tersebut untuk mengusir roh-roh jahat di sekeling kawasan penemuan mayat Angeline.

"Kita memang harus melakukan upacara ini. Upacara merupakan untuk pembersihan peristiwa pembunuhan Angeline," jelasnya.

Dia menjelaskan, upacara tersebut diikuti semua warga Bumi Kebonkuri. Seperti yang terlihat saat ini, semua warga desa adat Kebonkuri sudah berada di lokasi. Rencana upacara itu akan dimulai pada pukul 16.00 WITA. Upacara ini dipimpin oleh Ida Pedanda Putra Bajing, dari Griye Tegal Jingge Lebah,Desa Sumerta, Denpasar.

Upacara itu dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta. Saat ini alunan musik khas Bali sudah mengiringi upacara pembersihan dan penetralisiran desa adat Bumi Kebonkuri itu. (Luh Wayanti)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI