Suara.com - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat tidak mau lagi 'kecolongan' ada warganya yang mencoba menjual organ tubuhnya di Ibu Kota lantaran desakan ekonomi. Hal itu seperti yang sempat dilakukan oleh Heri Akhmad Rivai (55) yang datang ke Jakarta, berniat menjual ginjal beberapa waktu lalu.
"Saya ada UPCPK, hanya ada satu-satunya di Jawa Barat (program seperti itu). Unit Penanggulangan Cepat Pelayanan Kemiskinan. Jadi hanya dua yang dilayani, pertama masalah kesehatan dan kedua masalah pendidikan," ujar Bupati Tasikmalaya, Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/8/2015).
Uu menerangkan, program tersebut sebenarnya sudah ada di Tasik, namun ia menyadari kurangnya sosialisasi yang membuat warga yang kurang mampu tidak mengetahui program pemerintah itu.
"Sebenarnya kami sudah menyediakan (program itu) mungkin mereka tidak tahu, maka saya agak (kesal) ini sama camat, (saya udah bilang) 'tolong kasih tahu pada mereka, kasih tahu kepada kepala desa, kepala desa kasih tau ke RT RW, agar tidak ada lagi kejadian semacam itu. Saya sebagi bupati ingin mensejahterakan masyarakat yang miskin. Seperti janji saya saat dilantik," kata politisi PPP itu.
"Yang butuh biaya pendidikan, yang butuh biaya kesehatan ngomong sama kami, nanti dikasih," Uu menegaskan.
Diberitakan sebelumnya, Heri yang merupakan warga Kampung Mekarsari RT 001/002, Desa Singasari, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menarik perhatian wartawan. Ia berdiri di pinggir jalan dan menunjukkan kertas bertuliskan: Saya Mau Menjual Ginjal Untuk Biaya Kuliah Putri Saya pada Jumat (31/7/2015) lalu.
Heri sempat ingin menjual ginjalnya lantaran untuk keperluan biaya kuliah anak keduanya yang bernama Dindi Intan Pertiwi.
Dindi sekarang kuliah strata 1 di Universitas Jeneral Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Saat ini, dia baru masuk semester 5 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Administrasi Negara.
Ini Cara Bupati Tasik agar Warganya Tak Nekat Jual Ginjal Lagi
Minggu, 09 Agustus 2015 | 02:12 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Urgensitas Perda Tasikmalaya dan Teror Geng Motor yang Belum Usai
19 Oktober 2024 | 12:37 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI