Suara.com - Ibunda Hayriantira alias Rian, Rukmila, sudah mendapatkan firasat sebelum kabar buruk datang. Rukmila merasa pernah didatangi Rian ketika sedang salat. Rian bekerja sebagai Sekretaris Direktur Utama XL, dia menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh teman dekat berinisial AW.
Firasat buruk yang diterima Rukmila disampaikan oleh Yeni Rumiyati. Yeni adalah kerabat Rian.
"Katanya ini mamahnya pernah merasa didatangi Rian pas salat. Selain pas salat, katanya dia pernah dimimpiin Rian," kata Yeni di tempat pemakaman umum Cibunar, Garut, Jawa Barat, Jumat (7/8/2015).
Hari ini, kuburan Rian dibongkar oleh polisi. Tujuannya, pengambilan DNA untuk kepentingan penyidikan kasus pembunuhan Rian. Pembongkaran ini sudah diizinkan keluarga.
"Ya mungkin ya firasat ya, namanya ibu sama anak. Pasti kan ikatan emosionalnya kuat," kata Yeni.
Rukmila sendiri menangis terus saat proses pembongkaran kuburan.
Ia tidak mau menjawab pertanyaan wartawan.
Menurut pengamatan Suara.com, setelah jenazah Rian berhasil diangkat ke permukaan tanah, tubuhnya masih terlihat utuh.
Setelah diangkat, tim Labfor Polda Metro Jaya dan Polres Garut langsung memasukkannya ke peti berwarna putih.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan polisi akan mengambil bagian tulang iga Rian untuk mencocokkan DNA dengan keluarga.
"Untuk korban sendiri, akan diambil sebagian tulang iganya, untuk dicocokkan DNA nya. Kita akan kirim ke Labfor," kata dia.
Rian sebelumnya dilaporkan hilang pada April 2015 karena sejak November 2014 keluarga tak tahu kabarnya.
Dari hasil penelusuran polisi, kasus terungkap. Rian ternyata menjadi korban pembunuhan yang dilakukan AW pada Kamis (30/10/2014) di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat.
Kepada polisi, AW mengaku membunuh Rian karena tersinggung dibilang homo dan memiliki kemaluan kecil. Tapi, polisi tak lekas percaya.
Dari hasil pemeriksaan berikutnya, diketahui, AW berusaha menghilangkan jejak dengan mengambil ponsel korban usai membunuh.
Menurut keterangan polisi, usai membunuh, AW juga mengambil beberapa barang berharga, termasuk mobil dan BPKB di showroom dengan surat kuasa palsu. Ini yang menguatkan dugaan, motif pembunuhan ini mengarah ke pembunuhan berencana.