Ahok: Jangan Ada Lagi yang Berlindung dengan Baju Ormas

Jum'at, 07 Agustus 2015 | 18:40 WIB
Ahok: Jangan Ada Lagi yang Berlindung dengan Baju Ormas
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (29/7). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta seluruh organisasi kemasyarakatan tidak menggunakan kekerasan dalam menyampaikan aspirasi.

"Hari ini tidak boleh lagi ada ormas yang jual lapak. Anda berhadapan dengan kami preman resmi kalau seperti itu. Saya tidak ingin lagi ormas dijadikan jagoan di Jakarta. Nyerbu MOI, berantem-berantem," ujar Ahok ketika memberikan kata sambutan dan membuka secara resmi Musyawarah Daerah ke XIII DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi DKI Jakarta masa bakti 2015 – 2018 di Balai Agung, Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (7/8/2015).

Ahok menambahkan pemerintah tak akan membantu ormas yang sering berbuat onar. Ahok kemudian menyinggung bantuan pemerintah Jakarta untuk TNI dan Polda Metro Jaya untuk digunakan dalam menjaga keamanan.

"Jangan lagi ada yang berlindung di balik baju ormas. Kalau mau jagoan masuk TNI Polri sekalian gitu lho. Bandel bandel sekalian," Ahok menambahkan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan hibah kepada Kodam Jaya berupa 326 sepeda motor jenis trail D-Tracker 250 cc merek Kawasaki dan 2.950 set body protector. Body protector berfungsi untuk perlengkapan anti huru hara

"Kita ingin Ibu Kota ini tertib, nggak ada toleransilah buat pelanggar," kata Ahok pagi tadi.

Ahok mengatakan bantuan ini sekaligus untuk mengganti sebagian perlengkapan aparat keamanan yang sudah lawas.

"Kita pengen di Ibu Kota itu semua kendaraan tempur bagus. Nggak apa-apa buat gengsi dong. Masa tentara begitu mau tempur kendaraannya jelek," katanya.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono menambahkan total anggaran untuk pengadaan sepeda motor mencapai Rp18 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI