Suara.com - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif mengritik rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memindahkan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah dari Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat, ke Mitra Praja, Sunter, Jakarta Utara.
"Jadi kantor KPUD itu diancam diusir dalam tanda petik, bahasanya mengosongkan gedung sekurang-kurangnya dalam waktu 30 hari ke depan. Mereka (KPUD) diminta pindah ke Mitra Praja, Sunter, Jakarta Utara oleh BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah)," ujar Syarif di gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (6/8/2015).
Syarif mengaku prihatin dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memindahkan kantor KPUD, terutama dengan memilih daerah Sunter sebagai tempat baru.
"Saya prihatin KPUD ini dianggap seperti PKL dan bangunan liar, padahal ini adalah institusi negara. Alasannya mau direnovasi. Kantor KPUD kan nempel sama kelurahan Gambir. Kalau dia menolak pindah kan sama saja menolak pemda soal pembangunan," Syarif menambahkan.
Anggota Fraksi Gerindra menilai sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak tepat, mengingat kawasan Sunter rawan bencana banjir dan hal ini kelak bisa mengganggu proses pilkada.
"Karena isi surat perintah itu seperti penggusuran yang akan dilakukan Pemprov kepada PKL dan bangunan liar di Jakarta," kata Syarif. "Kalau di sana bisa mempengaruhi persiapan pilkada seperti dokumen-dokumen pemilunya kalau kena banjir bagaimana, pendaftaran nanti kaya apa, belum kalau ada unjuk rasa. Kalau ditaruh di Mitra Praja (Sunter) enggak memadai dan tidak tepatlah," kata Syarif. "Atensi kepedulian gubernur terhadap penyelenggara politik belum bagus. Perhatiannya masih jauh, mestinya cepat diambil alih."
Dia setuju kalau lokasi baru kantor KPUD di kawasan Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.
"Dikmen pindah ke blok D wali kota Jakarta Pusat di Tanah Abang 1. Sehingga KPU bisa lebih mapan menyiapkan pilkada DKI). Tapi itu masih nunggu perintah dari Gubernur."
Syarif mengatakan rencana pemindahan gedung KPUD sudah muncul sejak akhir 2014.