Suara.com - Para ahli dari Prancis, BEA, lembaga yang khusus menyelidiki kasus kecelakaan pesawat kini bekerja sama dengan para ahli dari Boeing untuk mengungkap apa yang terjadi dengan pesawat milik maskapai Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang puingnya baru saja ditemukan di Pulau Reunion, Samudera Hindia.
Adapun puing MH370 yang ditemukan di Reunion terdiri dari beberapa bagian pesawat, yakni flaperon atau bagian dari sayap, sebuah bongkahan plastik yang dipercaya sebagai bagian dari jendelan pesawat dan sepotong bagasi yang terbakar.
Para ahli berkumpul di Tolouse, Prancis Selatan, pada Kamis (6/8/2015), untuk membuat analisis dan investigasi bersama.
Seperti dilansir Independent, dugaan para ahli soal kemungkinan pesawat kehabisan bahan bakar dan akhirnya turun di sebelah selatan Samudera Hindia.
Para penyidik kini akan menggunakan mikroskop kelas wahid untuk menganalisi lapisan tertentu yang menutupi puing sayap dan mencari tahu apa yang membuat pesawat turun.
Penyelidikan itu termasuk mencari tahu apa yang membuat pesawat MH370 melenceng jauh dari rutenya semula yakni Kuala Lumpur menuju Beijing.
Tapi rupanya puing sayap yang ditemukan saat ini saja belum cukup untuk menjawab pertanyaan mengapa pesawat lenyap dari pantauan dan yang menyebabkannya jatuh.
Sejumlah ahli meyakini kalau MH370 kehabisan bahan bakas tapi peneliti lainnya, berdasarkan temuan puing, menduga kalau pesawat berhasil mendarat di lautan dan tenggelam dalam kondisi sebagian utuh. (Independent)