Kompolnas Tegaskan Harus Ada Kompensasi Buat Korban Salah Tangkap

Rabu, 05 Agustus 2015 | 19:09 WIB
Kompolnas Tegaskan Harus Ada Kompensasi Buat Korban Salah Tangkap
Dedi (33), tukang ojek korban salah tangkap atas kasus pengeroyokan, kini dibebaskan pengadilan [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala mengungkapkan bakal membahas kasus salah tangkap tukang ojek Dedi dengan Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian. Dia menegaskan, salah satu yang dibahas, yakni soal kompensasi buat korban karena pernah dituduh bersalah.

"Untuk kasus salah tangkap Dedi ini termasuk salah satu kasus, yang kami akan bahas dengan kawan-kawan dari kepolisian, terutama mengenai apa kompensasinya. Karena sudah diputuskan yang bersangkutan bersalah, sudah rugi, tentu saja ada kompensasinya," kata Adrianus di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/8/2015).

Kompolnas sekaligus berharap kasus korban salah tangkap Dedi dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

"Saya pribadi berharap kasus ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan saja. Caranya ya, Dedi diberi uang kerohiman dari Polri, sehingga dia dapat move on dari kejadian kemarin," ujarnya.

Saat ditanya mengenai kasus Dedi merupakan salah tangkap atau salah prosedur hukum, Adrianus mengatakan dirinya tidak tahu secara persis.

"Saya nggak tahu persisnya, namun dengan mengasumsikan semua berjalan baik, baik secara bukti dan prosedur. Memang ada kemungkinan kesalahan terjadi, tapi masalahnya adalah masalah kepolisian seyogyanya terselesaikan di kejaksaan," tambahnya.

Seperti diberitakan, seorang supir ojek Dedi dituduh menjadi salah satu pengeroyok supir angkot dan kasusnya bahkan sampai hingga ke pengadilan.

Kejadian ini bermula pada 18 September 2014. Terjadi keributan di pangkalan ojek sekitar PGC. Dua supir angkot berkelahi akibat berebut penumpang.

Tukang ojek yang berada di lokasi kejadian berusaha melerai perkelahian kedua supir.

Saat dilerai, salah satu supir angkot pergi dan kembali lagi dengan membawa senjata. Supir angkot yang satu lagi kembali dikeroyok oleh sejumlah supir angkot dan tukang ojek yang lainnya, yang mengakibatkan si supir tewas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI