Suara.com - Sembilan kiai yang akan menjadi tim musyawarah mufakat terbatas atau Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) untuk memilih Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, telah terpilih dalam sidang yang dilakukan di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Rabu (5/8/2015).
Sembilan kiai yang menjadi tim AHWA tersebut nantinya akan memilih Rais Aam PBNU untuk periode 2015-2020 dengan cara musyawarah.
Sembilan nama kiai tim AHWA tersebut diumumkan oleh pemimpin sidang Ahmad Muzakki setelah sebelumnya dilakukan pengumuman demisionernya kepengurusan PBNU periode 2010-2015 oleh Said Aqil Siradj.
Sembilan nama tersebut adalah Maruf Amin (Jakarta) dengan 333 suara, Nawawi Abdul Jalil (Pasuruan) yang meraih 302 suara, Tuanku Guru Tirmudzi (NTB) yang mendapat 298 suara.
Lalu Kholilu Rahman (Kalsel) yang mendapat 273 suara, Dimyati Rois (Jateng) meraih 236 suara, Ali Akbar Marboen (Medan, Sumut) dengan 186 suara.
Lebih lanjut ada nama Maktum Hanan (Cirebon, Jabar) yang meraih 162 suara, Maemun Zubair (Sarang Jateng) dengan 156 suara dan Mas Subadar (Pasuruan) yang mendapatkan 135 suara.
"Nanti sembilan nama itu akan melakukan musyawarah untuk menentukan Rais Aam PBNU," kata Ahmad.
Dari informasi yang dihimpun Antara, para kyai yang tergabung dalam tim AHWA tersebut akan memilih Rais Aam diantara mereka sendiri lalu jika tidak ada kata sepakat akan dipilih dari luar tim AHWA.
Ahmad Muzakkir juga mengatakan penentuan sembilan nama tersebut diambil dari 115 nama yang dijadikan calon tim AHWA.
"115 itu ditentukan oleh muktamirin sehingga menjadi sembilan nama," ujar Ahmad.