Suara.com - Seorang fotografer muda bernama Ruben Espinosa tewas mengenaskan Di Meksiko. Dia tewas dalam pelarian mencari keamanan di Meksiko City.
Dikisahkan, Espinosa berusaha lari dari Negara Bagian Veracruz dalam ketakutan. Dia ingin mencari perlindungan di Meksiko. Namun wartawan 31 tahun itu ditemukan tewas dengan luka tembakan.
Espinosa menambah daftar panjang jurnalis yang tewas yang bekerja di Veracruz. Sudah ada 12 wartawan yang tewas sejak 2011. Sementara ada 3 yan dinyatakan hilang.
Tubuh Espinosa ditemukan bersama empat perempuan yang juga tewas pada Jumat malam. Dia telah diikat, wajahnya menunjukkan tanda-tanda pemukulan yang parah. Dia juga telah ditembak dua kali di dada.
Espinosa bekerja di beberapa majalah terkemuka di Meksiko, di antaranya Proceso dan Cuarto Oscuro. Dia sering meliput persoalan gerakan sosial dan terlibat dalam protes mencari keadilan untuk wartawan yang terbunuh di Veracruz.
Dia melarikan diri negara yang ada di pantai timur Meksiko itu pada awal Juni setelah dilecehkan. Dia juga pernah mengatawakan jika rumahnya terus diawasi oleh seseorang.
Sementara banyak kasus pembunuhan wartawan, tak satu pun kasus itu terpecahkan. Komite Perlindungan Wartawan di Amerika. Carlos Lauria mengatakan isu kebebasan berekspresi di Meksiko harus dipertanyakan.
"Faktanya wartawan masih rentan dalam bekerja. Karena mereka tidak memiliki jaminan," katanya dalam sebuah wawancara Times.
Sementara di Veracrus banyak kasus kartel narkoba. Banyak wartawan yang meliput ini, dan mereka dalam bahaya besar. Sebab sudah ada 88 wartawan telah tewas di Meksiko sejak tahun 2000. Tujuh wartawan telah tewas sejauh ini tahun ini, sementara lebih dari lima yang tewas selama 2014. (LA Times)