Cara Warga Solo Kritik Para Perusuh Sepakbola

Siswanto Suara.Com
Minggu, 02 Agustus 2015 | 11:09 WIB
Cara Warga Solo Kritik Para Perusuh Sepakbola
Warga tanda tangan di spanduk untuk perbaikan suporter sepakbola di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (2/8/2015). (Suara.com/Labib Zamani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerusuhan antarsuporter yang terjadi pada pertandingan Final Piala Polda Jawa Tengah antara kesebelasan Persis Solo dan PSIS Semarang mengundang keprihatinan warga Solo, Jawa Tengah.

Keprihatinan mereka tunjukkan lewat aksi di car free day, Jalan Slamet Riyadi, Solo. Mereka mengumpulkan tanda tangan dari masyarakat di atas spanduk berukuran besar. Spanduk tersebut ditulisi “Stop Perusuh Sepakbola.”

Selain tanda tangan, masyarakat juga menyelipkan beraneka ragam pesan terhadap suporter sepakbola di Indonesia. Ada yang menghujat, ada pula yang menginginkan perbaikan.

Seperti “Sesama pasopati kok gelut,” “Stops kekerasan sepakbola,” “Jadilah suporter dan penonton yang bijaksana.”

Salah seorang pengunjung, Kristian mengatakan salah satu upaya untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan antar suporter adalah perbaikan manajeman. Jika manajemen suporter diperbaiki, kericuhan akan dapat diantisipasi.

“Paling tidak bisa kompak. Semua suporter harus satu tujuan dengan manajemen yaitu mendukung tim kesayangan. Jangan sebaliknya melakukan kerusuhan,” kata warga Yogyakarta kepada Suara.com, Minggu (2/8/2015).

Perbaikan manajemen suporter tidak hanya dilakukan pada salah satu kesebelasan. Namun juga dilakukan kepada seluruh manajemen suporter tim sepakbola di Indonesia. Pasalnya, selama ini setiap ada pertandingan sepakbola pasti ada kericuhan yang dilakukan suporter.

“Jangan ada politisasi dan diskriminasi dalam sepakbola. Jadikan sepakbola di Indonesia sebagai pertandingan olahraga yang sehat,” tambah warga Pucangsawit, Jebres, Budi Utomo.

Budi berharap, Presiden Joko Widodo ikut terlibat dalam perbaikan sepakbola di Indonesia, khususnya dalam mengatasi kerusuhan antar suporter.

Sementara penggagas aksi, Mayor Haristanto, menambahkan penggalangan tanda tangan tersebut adalah sebagai salah satu upaya untuk mengumpulkan saran dan kritik bagi suporter sepakbola.

“Nanti akan kita serahkan kepada pelaku kepentingan demi menciptakan suporter yang sehat, tanpa ada kericuhan,” kata dia.(Labib Zamani)

REKOMENDASI

TERKINI