Suara.com - Presiden Joko Widodo berharap Nahdlatul Ulama bisa menjadi jembatan untuk menunjukkan agama Islam sebagai sumber kedamaian.
"Saya menaruh harapan besar terhadap NU sebagai jembatan, bukan hanya pemahaman peradapan tapi wujud Islam yang rahmatan," kata Presiden saat meresmikan Pembukaan Muktamar NU ke-23 di Jombang, Sabtu (1/8/2015).
Presiden juga mengharapkan NU dapat menjaga kerja sama dengan berbagai kalangan untuk meningkatkan tatanan dunia yang lebih baik.
"Terutama dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan yang menjadi akar terorisme," kata Presiden.
Ia mengatakan NU punya peran penting untuk menunjukkan gaya hidup Islam yang moderat. Presiden juga mengapresiasi tema yang diusung dalam muktamar ini, yakni Meneguhkan Islam Nusantara untuk membangun peradaban Indonesia dan dunia.
"Tema ini menunjukkan warga NU yang memiliki keunggulan dan menunjukkan wajah Islam," katanya.
Joko Widodo juga mengungkapkan kedatangan Perdana Menteri Inggris David Cameron ingin mengetahui banyak mengenai Islam di Indonesia yang toleran dan damai.
"Dalam kunjungannya itu dia tertarik mempelajari sejarah Islam di negara kita, Islam yang maju dan toleran. Dia juga ingin tahu lebih banyak tentang organisasi Islam di Indonesia," ungkap Presiden.
Presiden juga menyinggung kasus Tolikara menjadi koreksi bersama dan menjadi pelajaran berharga. "Menjadi korekai bagi kita untuk senantiasa membangun komunikasi yang baik antar umat beragama. Toleransi yang sudah ada tidak boleh ternodai oleh segelintir masalah," katanya. (Antara)