Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, menerima informasi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung yang menyebutkan aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut cenderung menurun alias sudah ‘jinak’ lagi untuk sementara.
Sebelumnya aktivitas Gunung Raung sempat membuat sejumlah bandara tutup selama beberapa hari dan mengakibatkan kerugian bagi maskapai penerbangan dan sektor pariwisata.
"Data yang kami terima mencatat letusan Gunung Raung masih terjadi dengan energi fluktuatif yang kecenderungannya menurun," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Jember, Sabtu (1/8/2015).
Laporan aktivitas Gunung Raung pada tanggal 1 Agustus 2015 pukul 06.00--12.00 WIB tercatat secara visual cuaca terang, angin tenang, tampak asap putih hingga kelabu sedang, tekanan lemah setinggi 200--400 meter condong ke arah utara.
Secara seismik, terekam tremor vulkanik atau letusan menerus dengan energi yang fluktuatif cenderung menurun dengan amplitudo 3--32 milimeter yang didominasi amplitudo 20 milimeter dan status Gunung Raung masih siaga.
"Aktivitas tremornya cenderung menurun selama tiga hari terakhir. Namun, kami tetap siaga memantau perkembangan aktivitas gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi," tuturnya.
Meskipun mengalami penurunan tremor, Heru mengatakan bahwa status Gunung Raung masih berada di Level III atau siaga sehingga masyarakat dan pendaki dilarang mendekati kawah yang ada di puncak gunung dalam radius 3 kilometer dari pusat kawah aktif yang merupakan batas zona aman.
Sebelumnya, data dari BMKG Juanda yang diterima BPBD Jember tercatat erupsi Gunung Raung yang mengakibatkan aliran material abu vulkanis terakhir teramati pada tanggal 31 Juli 2015 pukul 12.45 WIB mencapai ketinggian 14.000 feet (4.200 meter) bergerak ke arah utara dengan kecepatan 10 kilometer per jam yang diperkirakan masih berlangsung hingga pukul 18.45 WIB. (Antara)