Suara.com - Peserta pameran Jakbook and Edu Fair 2015 menyatakan, harga yang mereka jual dalam pameran ini merupakan harga termurah dari yang dijual di manapun. Bahkan, ada stand yang siap menggganti harga dua kali lipat bila ada penjual selain mereka yang menjual lebih murah.
"Kalau harga kami lebih mahal, kami berani ganti dua kali lipat. Itu ada di salah satu stand yang menggunakan promosi seperti itu," kata perwakilan peserta pameran Guntoro, dalam konferensi persnya di lokasi, Jakarta, Sabtu (1/8/2015).
Tidak semua berani membayar dua kali lipat bila ada barang dagangannya yang lebih murah di tempat lain. Misalnya Guntoro menceritakan ada stand sepatu yang memberikan promo beli sepatu gratis kaos kaki.
"Kalau saya, harga yang saya jual di sini harganya lebih murah 10-30 persen. Misalnya barang yang saya jual di sini Rp80 ribu di pasaran harganya Rp100 ribu," kata Guntoro yang standnya menjual tas sekolah.
Secara umum, dia menerangkan, seluruh barang yang ditawarkan di pameran ini memang tergolong murah.
Guntoro juga memastikan, setiap stand sudah lebih dulu membandingkan harga mereka yang di jual di pameran ini dengan yang ada di pasaran.
"Secara umum, harga di sini paling murah. Sudah dibandingkan. Tapi bukan yang grosiran ya, jangan bandingan dengan itu. Tapi untuk toko retail, atau pasar tradisional. Karena penjual di sini adalah pabrikannya, jadi bisa lebih murah dari harga pasar," ujarnya.
Pameran ini, tambahnya, juga mendukung program pemerintah Provinsi DKI Jakarta supaya tidak menyalahgunakan penggunaan KJP. Harga murah dalam pameran ini memang ditujukan untuk pemegan KJP.
"Dengan ini kita ingin sama-sama menyukseskan KJP karena beredar rumor KJP itu disalahkgunakan,dan ini kan biar sasarannya tepat. Sehingga rumor di luar, tentang KJP yang digunakan untuk membeli di luar peralatan sekolah bisa fokus," kata dia.