Serpihan Diduga MH370 Dijadwalkan Tiba di Paris Hari Ini

Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 01 Agustus 2015 | 08:48 WIB
Serpihan Diduga MH370 Dijadwalkan Tiba di Paris Hari Ini
Tentara dan polisi Prancis mengangkat serpihan yang diduga dari MH370 di Pulau Reunion. (Reuters/Zinfos974/Prisca Bigot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pesawat yang membawa serpihan yang diduga sebagai pecahan MH370 lepas-landas dari Bandar Udara Internasional Roland Garros di Pulau Reunion pada Jumat (31/7/2015) malam, menuju Toulouse, Prancis, untuk dianalisis lebih lanjut.

Sebelum dimasukkan ke dalam pesawat Air France AF671 yang mengangkutnya, puing yang diduga kuat pecahan badan pesawat itu terlihat dikemas dalam kotak besar. Pesawat itu lepas-landas pada pukul 21.11 waktu setempat pada Jumat, dan direncanakan tiba di Paris pada Sabtu (1/8/2015), pukul 06.20 waktu Paris.

Para pejabat Reunion menolak untuk memberi perincian lebih lanjut mengenai pengiriman pecahan pesawat tersebut.  Surat kabar Prancis Le Figaro mengatakan pecahan pesawat itu direncanakan dibawa ke Toulouse untuk dianalisis Direktorat Umum Perlucutan Senjata (DGA). Potongan badan pesawat tersebut akan dipelajari oleh laboratorium yang mengkhususkan diri dalam "penyelidikan setelah kecelakaan", tulis Le Figaro.

Menurut laporan sebelumnya, pecahan pesawat itu mesti secepatnya diidentifikasi sebab setiap potong diberi nomor di satu pesawat.

Prefektur Pulau Reunion, menyebut pecahan pesawat tersebut ditemukan di pulau Reunion pada Rabu (29/7/2015). Namun, prefektur itu menyatakan masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan.

"Satu pecahan pesawat ditemukan pada kemarin pagi di pantai di dekat Kota kecil Saint-Andre di Reunion. Pada tahap ini, asal pecahan tersebut belum diidentifikasi. Tak ada hipotesis yang dapat disimpulkan, termasuk pecahan dari pesawat Boeing 777," kata prefektur itu di dalam satu pernyataan pada Kamis (30/7/2015).

Pesawat MH370, pesawat Boeing 777-200, dilaporkan hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, Tiongkok, pada 8 Maret 2014, dengan membawa sebanyak 239 penumpang yang kebanyakan merupakan warga negara Cina.

Pencarian secara besar-besaran yang melibatkan pencarian di bawah laut gagal menemukan badan pesawat. Hingga sekarang, ini masih menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan dunia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI