Ini Keinginan Ayah Penjual Ginjal di Bundaran HI

Sabtu, 01 Agustus 2015 | 06:15 WIB
Ini Keinginan Ayah Penjual Ginjal di Bundaran HI
Heri Akhmat Rivai, ayah penjual ginjal demi sekolah anaknya. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta ada seorang lelaki membawa papan putih di dadanya. Papan itu bertuliskan niat Heri Akhmat Rivai untuk menjual ginjalnya.

Lelaki 55 tahun ini menjual ginjalnya demi membayar kuliah putrinya, Dindi Intan Pertiwi. Intan adalah mahasiswi S1 di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Indonesia.

Dikisahkan ayahnya, Intan tidak bisa meneruskan kuliah semester 5-nya jika tidak membayar uang semester hingga 6 Agustus 2015 mendatang.

Heri tidak memiliki biaya untuk membayar uang regstrasi putrinya. Maka itu sejak pagi hingga sore dia berkeliling di kawasan Bundaran HI untuk menawarkan calon pembeli ginjalnya. Heri tinggal di Tasikmalaya, Kampung Mekarsari RT 01/02 Desa Singasari, Kecamatan Siparna, Kabupaten Tasikmalaya.

"Kalau ada yang ingin membeli ginjal, saya cuma meminta agar anak saya (dibiayai) sampai di wisuda saja, dan adiknya yang baru masuk SMA," ujar Heri ketika berbincang dengan suara.com di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (31/7/2015).

Heri perlu Rp7 juta. Sebesar Rp3 juta untuk biaya kuliah semester 5 Intan dan Rp3 juta untuk biaya kos putrinya selama mengambil pendidikan di Unsoed, dan Rp1 juta lainya untuk keperluan biaya uang gedung masuk SMA.

"Kalau registrasi biaya kuliah harus tepat waktu, terakhir tanggal 3 Agustus ini. Waktu pas saya biaya kuliah semester 1-4 bayarnya sendiri, tapi 'mpot-mpotan' juga mas pinjam sana pinjam sini," jelas dia.

Selain itu, ia menerangkan, saat ini Dindi Intan Pertiwi tengah mengambil pendidikan S1 di Fakultas Ilumu Sosial dan Politik, jurusan Administasi Publik di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI