Tak Sanggup Bayar Kuliah Anak, Heri Akhmat Tawarkan Ginjal di HI

Jum'at, 31 Juli 2015 | 20:17 WIB
Tak Sanggup Bayar Kuliah Anak, Heri Akhmat Tawarkan Ginjal di HI
Heri Akhmat Rivai jual ginjal untuk biaya kuliah anak di Bunderan HI, Jakarta, Jumat (31/7/2015). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Heri Akhmat Rivai (55) warga asli Manado yang menetap di Tasikmalaya, nekat hendak menjual salah satu ginjalnya agar bisa membiayai kuliah anak.

Warga Kampung Mekasari RT 01/02 Desa Singasari, Kecamatan Siparna, Kabupaten Tasikmalaya, itu tampak menawarkannya ginjalnya di tengah keramaian lalu lintas Bunderan HI, Jakarta.

Heri menerangkan, dia ingin menjual ginjalnya lantaran desakan ekonomi dan membiayai keperluan anak supaya  meneruskan kuliahnya di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto.

"Karena anak saya kuliah di Unsoed mau masuk semester 5. Terakhir, saya butuh sampai tanggal 6 Agustus. Anak saya di  Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Anak saya seharusnya dapat beasiswa, tapi sampai sekarang beasiswanya nggak turun-turun," ujar Heri ketika berbincang dengan suara.com di kawasan Bunderan HI Jumat malam (31/7/2015).

Heri menerangkan, saat ini dia membutuhkan uang kuliah untuk anaknya yang bernama Dindi Intan Pertiwi yang mengambil jurusan S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, jurusan Administasi Publik.

"Saya sampai tanggal 6 (Agustus 2015) membutuhkan uang Rp3 juta untuk bayar biaya kuliah per satu semesternya  dan kontrakan rumah anak saya (di Purwokerto) 1 tahun Rp3 juta," jelas dia.

Lebih jauh, Heri yang memiliki tiga orang anak itu sebelumnya tak mampu membiayai anaknya kuliah dan anak ketiganya yang kini baru memasuki SMA.

 Saat ini, dia mengaku tinggal di Jalan Pasar Wetan depan Plasa Mayasari, Tasikmalaya untuk berdagang.

"Tadi malam berangkat sekitar pukul 23.00 WIB (Kamis (30/7/2015), dan sudah sampai di Terminal Kampung Rambutan jam 05.00 WIB. Sampai di sini Bundaren HI jam 06.30 WIB. Bawa tulisan 'Saya Mau Menjual Ginjal untuk biaya Putri Saya', tapi nggak ada yang peduli, ada satu orang doang berhenti moto," ceritanya sambil meneteskan air mata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI