Suara.com - Wikileaks membocorkan lagi laporan terbaru terkait kegiatan intelijen negaranya, Amerika Serikat. Kali ini yang jadi sasaran adalah Pemerintah Jepang dan perusahaan konglomerasi Mitsubishi.
Dari dokumen yang diterbikan Jumat (31/7/2015), Wikileaks menyebut setidaknya korban aksi mata-mata itu terdiri dari 35 target.
Tidak ada penyebutan spesifik, apakah penyadapan itu juga dilakukan pada Perdana Menteri Shinzo Abe.
Namun ternyata target yang disebut termasuk pejabat senior pemerintah, seperti Menteri Perdagangan Yoichi Miyazawa dan Gubernur Bank Japan Haruhiko Kuroda.
Jepang adalah salah satu sekutu utama Washington di kawasan Asia-Pasifik dan mereka secara teratur berkonsultasi mengenai masalah pertahanan, ekonomi dan perdagangan.
Aksi memata-matai dilakukan setidaknya sejak masa kepemimpinan pertama Abe yang dimulai pada tahun 2006, kata WikiLeaks. Abe sendiri mulai berkuasa lagi pada akhir 2012.
"Laporan itu menunjukkan kedalaman pengawasan pemerintah Amerika Serikat pada Jepang, yang menunjukkan bahwa data intelijen dikumpulkan dan diolah dari berbagai kementerian dan kantor pemerintah Jepang," kata Wikileaks.
Tidak ada reaksi apapun hingga kini dari Tokyo pada dokumen yang diterbitkan oleh WikiLeaks.