Pansel Minta Rekomendasi Bareskrim Soal Rekam Jejak Capim KPK

Jum'at, 31 Juli 2015 | 17:41 WIB
Pansel Minta Rekomendasi Bareskrim Soal Rekam Jejak Capim KPK
Ketua Pansel Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Destry Damayanti di dampingi Yenti Ganarsih usai menemui Jaksa Agung di Jakarta, Selasa (16/6) [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panitia calon pimpinan KPK yang diwakili Destri Damayanti dan Yenti Garnasih bertemu dengan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso, Jumat (31/7/2015).

Pansel meminta bantuan Bareskrim Polri untuk tracking rekam jejak 48 calon pimpinan KPK yang telah lulus seleksi.

"Kami dari kepolisian akan menindaklanjuti apa yang diinginkan tentang penelusuran terhadap 48 calon pimpinan KPK yang sekarang masuk dalam tahap seleksi," kata Budi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta.

Anggota pansel Yenti Garnasih mengatakan hasil tracking akan menjadi bahan pertimbangan pansel. Supaya dikemudian hari pimpinan KPK terpilih bisa bebas dari tindak pidana masa lalu sekaligus menjadi jaminan dari kepolisian.

"Kami ingin dengan tracking ini sudah clear and clean, kalau sudh clean dan clear, seharusnya tidak ada lagi istilah kriminalisasi atas dugaan kejahatan atau masalah hukum yang terkait calon pimpinan KPK di masa sebelum tracking. Nanti kita minta komitmen Kabareskrim untuk menjaga itu," kata Yenti.

Selain meminta rekomendasi Bareskrim, Pansel KPK juga minta masukan KPK, kejaksaan, dan PPATK.

"Ini menjembatani atau mencairkan suasana antara pansel dan Bareskrim, seharusnya memang harmonis, sehingga siapapun yang terpilih harus ada hubungan yang harmoni juga dan menjadi semangat pemberantasan korupsi," ujarnya.

Tahapan tracking dibatasi hingga tanggal 21 Agustus 2015. Pada tanggal itu, hasil tracking ke 48 calon akan dikaji pansel.

Pansel tetap meminta supaya dalam proses tracking, kepolisian menggunakan asas kerahasiaan supaya tidak ada pelanggaran terhadap hak asasi para calon peserta.

Ketua Pansel KPK Destri Damayanti mengatakan hasil tracking akan digunakan secara hati-hati. Tujuan tracking, katanya, juga ditujukan supaya pimpinan KPK yang terpilih bisa bertugas dengan baik dan efektif.

"Hasil tracking ini bisa menjadi semacam pegangan pimpinan KPK, kalau di tengah jalan ada misalnya KTP yang salah, dan lainnya, dengan ini sudah melalui prosedur. Kami sangat berhati-hati (dalam seleksi pimpinan KPK) supaya pimpinan KPK efektif menjalankan tugasnya," kata Destri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI