Cerita Bocah Lihat Jurang Gunung Lawu Seperti Sebuah Kota

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 31 Juli 2015 | 07:13 WIB
Cerita Bocah  Lihat Jurang Gunung Lawu Seperti Sebuah Kota
Suryanti dan putrinya, Sasianti Satsuni (11) di kediamannya Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/7/2015). [suara.com/Labib Zamani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Minggu pagi saya dan suami sempat mengirimkan logistik buat anak-anak. Seharusnya Minggu sore itu sudah turun, tetapi belum ada kabar sampai Senin sore.”

Setelah dilakukan penyisiran dan pencarian oleh tim SAR, akhirnya sekitar pukul 16.30 WIB di areal Sendang Drajat, sekitar satu kilometer dari puncak. Kemudian diturunkan dan sampai di pos Cemorosewu pukul 21.00 WIB.

“Kami sampai Solo pukul 2 malam dengan diantar oleh tim SAR,” katanya.

Sementara anak ketiga Suryanti, Angger, mengatakan sudah dua kali mendaki Gunung Lawu.

Pertama dilakukan pada waktu pergantian tahun 2015. Kemudian kedua Sabtu (25/7/2015) lalu. Sempat mendirikan tenda dan bermalam di Puncak Lawu.

“Pada waktu mau turun sempat bingung. Saya melihat di bawah itu ada perkotaan. Setelah saya turun ternyata jurang. Kemudian naik lagi ke Sendeng Derajat,” kata dia.

Angger mengaku sempat meminta tolong kepada orang. Namun, teriakan tersebut tidak didengar pendaki lain.

Padahal pada saat itu dirinya bersama dengan saudara dan temannya melihat banyak pendaki yang melintas.

“Mereka tidak melihat. Padahal sudah kami teriaki minta tolong.” (Labib Zamani)

BERITA MENARIK LAINNYA: 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI