Ini 3 Hal yang Bisa Dipakai Mengungkap Asal Serpihan Diduga MH370

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 30 Juli 2015 | 18:24 WIB
Ini 3 Hal yang Bisa Dipakai Mengungkap Asal Serpihan Diduga MH370
Tentara dan polisi Prancis memeriksa serpihan pesawat yang terdampar di Pulau Reunion, lepas pantai Madgaskar, (29/7). (Reuters/Zinfos974/Prisca Bigot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serpihan pesawat berupa flaperon yang ditemukan di Pulau Reunion, hari Rabu (29/7/2015), membuat publik bertanya-tanya. Ada dugaan, serpihan tersebut berasal dari Boeing 777 200ER milik maskapai Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 silam.

Saat ini, sejumlah tim penyidik, termasuk dari Malaysia, Australia, dan Prancis, tengah berupaya mengidentifikasi asal muasal serpihan pesawat tersebut. Menurut para pakar, ada beberapa hal yang bisa dijadikan bahan referensi guna mengetahui dari pesawat apa serpihan berukuran 1x2,7 meter itu berasal, berikut ini adalah beberapa diantaranya.

Nomor referensi yang tercantum pada serpihan

Pakar keamanan penerbangan asal Prancis, Xavier Tytelman, menyatakan, nomor referensi yang tercantum pada serpihan flaperon tersebut adalah BB670. Sementara itu, nomor seri pesawat Boeing 777 yang dipakai MH370 adalah 28420 dan nomor registrasinya 9M-MRO.

Kendati nomornya tidak sesuai, Tytelman menegaskan bahwa nomor yang tertera pada serpihan bukanlah nomor registrasi maupun nomor seri pesawat.

Mantan penyidik Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) Greg Feith mengatakan, salah satu cara mengidentifikasi pesawat tersebut adalah untuk menemukan nomor unik yang memang hanya dimiliki pesawat tersebut.

"Setiap pabrik mencantumkan label data atau plat data di setiap bagian pesawat," kata Feith seperti dikutip Wired.

"Jika plat data ada di serpihan tersebut, maka relatif mudah untuk mencocokkannya dengan tipe pesawat asalnya," lanjut Feith.

Menurut Feith, tiap nomor seri akan menghubungkannya dengan pesawat tertentu. Jika diamati lebih cermat, akan ditemukan nomor di flaperon tersebut.

Konsultan keamanan penerbangan Julian Bray mengatakan, kemungkinan nomor BB670 yang terlihat dengan mata telanjang sudah terdistorsi. Pasalnya, serpihan tersebut sudah berada di air cukup lama dan cetakan nomor tersebut sudah terhapus. Ia mencontohkan, angka 8 bisa saja terlihat seperti angka 6, sementara huruf B bisa saja terlihat seperti angka 8 atau 3.

Selanjutnya: Usia organisme laut yang hidup di atasnya

Usia organisme laut pada serpihan tersebut

Para penyidik akan menyelidiki berapa usia organisme laut yang berada pada serpihan flaperon tersebut untuk mencari tau seberapa lama benda tersebut terapung-apung di air. Mereka juga akan memeriksa karat dan kerusakan lain yang ada pada flaperon.

Ditemukan remis pada flaperon tersebut, namun tidak ditemukan rumput laut. Hal ini, menurut Tytelman, menunjukkan bahwa serpihan itu belum terlalu lama berada di laut.

Sejumlah pakar kelautan setempat mengatakan, kemungkinan serpihan tersebut sudah terapung di lautan selama satu tahun. Jika benar, tentu ini konsisten dengan lamanya pesawat MH370 hilang.

Selanjutnya: Ada yang aneh pada pelapis logamnya

Analisis logam dan pelapisnya

Analis keselamatan penerbangan David Soucie mengatakan kepada CNN bahwa, meskipun penampilan serpihan tersebut mirip dengan flaperon Boeing 777, namun lapisan cat putih di atasnya mengindikasikan itu bukan berasal dari 777. Menurut David, seharusnya flaperon Boeing 777 dilapisi bahan seng kromat, bukan cat.

Para penyidik juga akan memeriksa ketebalan logam, pola paku rivet dan fitur-fitur lainnya. Mereka juga bakal membandingkan strukturnya dengan beberapa pesawat lain sebelum mereka bisa memastikan asal-usulnya.

Konsultan keamanan penerbangan Julian Bray mengatakan flaperon sayap tersebut memang mirip dengan yang dimiliki Boeing 777 200ER. Namun, imbuhnya, pola rivet pada flaperon tersebut tidak seperti Boeing 777 200ER.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI