Suara.com - Fenomena El Nino ternyata tak melulu membawa kesengsaraan seperti kekeringan dan penyakit, di lain sisi Indonesia juga tertimpa untuk dari kondisi cuaca kering yang diprediksi akan terjadi hingga Desember 2015 nanti.
Kepala Badan Meteoroligi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya menerangkan, keuntungan dari fenomena tersebut lebih akan dirasakan bagi para nelayan.
"Positifnya ada proses pendinginan di lautan di Indonesia, maka proses penumbuhan di lautan pertama di Sumatera, kemudian di eelatan Jawa itu kemudian menimbukan potensi panen ikan yang melimpah," kata Andi di Gedung operational utama BMKG, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (30/7/2015).
Tak hanya panen ikan, nantinya Indonesia juga bisa akan memproduksi banyak garam apabila pemerintah bisa memanfaatkannya dengan baik.
"Dengan proses kekeringan tentunya mempunyai kesempatan untuk panen garam yang melimpah juga, ini urusan garam pemerintah harus mengambil langkah-langkah agar garamnya bisa berimpah juga," jelasnya.
BMKG memprediksi fenomena kekeringan terjadi di beberapa wilayah Indonesia seperti Pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Lampung, Bali, NTB dan NTT tidak diguyur hujan sejak bulan Mei 2015 lalu.
Panasnya musim kemarau di beberapa tempat di Indonesia terutama di sebelah selatan Katulistiwa pada 2015, tengah mengalami dampak dari fenomena El Nino yang telah mencapai level moderate dan diprediksi akan menguat pada Agustus-Desember 2015.