Suara.com - Badan Intelijen Negara memetakan daerah rawan terjadi kekerasan menjelang pemilihan kepala daerah serentak. BIN memantau daerah-daerah tersebut.
"Selama ini tidak ada ancaman. Kita mengharapkan semua unsur pengamanan siap," kata Kepala BIN Sutiyoso di Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Sutiyoso mengatakan bahasan mengenai pilkada serentak sudah berulangkali dibahas di Istana Negara. Sejauh ini, katanya, tidak ada kendala, sesuai dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri kepada forum.
Kendala yang tidak disangka-sangka adalah terdapat kabupaten-kota yang tidak ada calon kepala daerah, katanya.
"Kita semua sepakat pilkada serentak harus aman. Karena itu masyarakat harus mengerti bahwa ini untuk kepentingan bersama dalam masalah keamanan," kata Sutiyoso.
Dia mengatakan kalau sampai nanti terjadi kerusuhan, hal tersebut dapat membuat citra Indonesia menjadi buruk.
"Itu tidak bisa diambil alih oleh para petugas saja termasuk BIN, harus ada partisipasi masyarakat," kata Sutiyoso.
Pengamat intelijen Wawan Purwanto terkait masalah keamanan pilkada mengatakan bahwa di masing-masing daerah tidak dapat dipungkiri memiliki titik rawan.
"Ada kantong yang jadi tempat rusuh, dan sudah ada catatan. Seperti di Papua, di daerah tapal kuda Jawa Timur, dan beberapa daerah di Jawa Tengah," katanya.
Komisi Pemilihan Umum sampai Rabu (29/7/2015) pukul 19.30 WIB telah menerima 810 pasangan calon pimpinan daerah yang akan berkompetisi dalam pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015.