Pemimpin Legendaris Taliban Dinyatakan Meninggal

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 30 Juli 2015 | 05:17 WIB
Pemimpin Legendaris Taliban Dinyatakan Meninggal
Mullah Omar, pemimpin Taliban, dinyatakan sudah wafat sejak April 2013 (Reuters/Ahmad Masood).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Afghanistan, pada Rabu (29/7/2015), mengumumkan bahwa Mullah Omar, pemimpin Taliban, kelompok yang berjuang menggulingkan pemerintah dan menentang Amerika Serikat di negara tersebut, sudah tewas lebih dari dua tahun lalu.

"Pemerintah, berdasarkan informasi yang terpercaya, memastikan bahwa Mullah Mohammad Omar, pemimpin Taliban, sudah tewas pada April 2013 di Pakistan," demikian bunyi pernyataan resmi kantor kepresidenan Afghanistan.

Dalam pernyataan yang sama pemerintah Afghanistan juga mengatakan bahwa dengan kematian Omar maka jalan perudingan damai dengan Taliban semakin terbuka. Pemerintah juga mengundang para anggota Taliban untuk masuk dan bergabung dengan pemerintahan.

Pengumuman itu disampaikan hanya sehari jelang perundingan damai putaran kedua dengan Taliban. Omar sendiri terakhir kali terlihat pada 2001, ketika melarikan diri dari serangan koalisi asing yang dipimpin AS di Afghanistan.

Pemerintah AS sendiri mengatakan percaya dengan informasi Afghanistan itu, meski masih akan terus menyelidiki kebenaran kabar tersebut.

Sumber di Afghanistan mengatakan bahwa Omar meninggal karena sebab alami, meski tak menjelaskan penyakit atau faktor lain yang menyebabkan salah satu buronan nomor wahid AS itu.

Kematian Omar, meski demikian, diyakini tak banyak berpengaruh terhadap operasi Taliban. Paling banter, kepergiaannya hanya akan memantik persaingan dan konflik internal untuk memperebutkan kekuasaan di dalam organisasi itu.

Taliban diketahui mengalami perpecahan antara kelompok tokoh-tokoh senior yang memilih untuk berunding dengan pemerintah, untuk mengakhiri perang selama 13 tahun, dengan kelompok muda yang ingin terus bertempur.

Omar lahir antara 1959 dan 1960 di sebuah desa kecil dekat Kandahar. Sejak kecil dia telah meninggalkan keluarganya, setelah ayahnya wafat. Ia sempat menjadi ulama sebelum memutuskan untuk angkat senjata melawan invasi Uni Soviet pada 1989 sampai 1992. Dalam perang itu dia kehilangan mata kanannya karena terkena pecahan bom.

Ia dan Taliban berhasil merebut kekuasaan pada 1996, memanfaatkan kondisi tak menentu di Afghanistan pada era 1990an. Selama berkuasa Taliban menerapkan hukum syariat Islam yang kaku di Afghanistan.

Kekuasaan Taliban berakhir pada 2001 ketika AS dan NATO menduduki negara itu. Sejak saat itu Omar dan para pemimpin Taliban melarikan diri dan bersembunyi, sambil melancarakan perang gerilya terhadap AS dan pemerintah Afghanistan. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI