Suara.com - Anggota Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Priyo Budi Santoso mengatakan ICMI prihatin dengan kasus kekerasan yang terjadi di Tolikara, Papua. Namun, ia merasa lega karena situasi di Tolikara sekarang mulai kondusif.
"Dari kacamata ICMI sempat kemarin prihatin dan kaget bukan main dengan peristiwa Tolikara," kata Priyo di gedung Nusantara III DPR, Rabu (29/7/2015).
Politisi Golkar juga berharap kasus Tolikara tidak terjadi lagi di Indonesia. Karena menurutnya, peristiwa semacam itu mengancam keutuhan bangsa.
"Saya berharap peristiwa Tolikara ini menjadi peristiwa yang pertama dan terakhir. Karena ini kan akan membahayakan sendi-sendi kebhinnekaan dan keutuhan bangsa, resikonya terlalu besar," ujarnya.
Ia juga meminta polisi dapat menangkap tokoh intelektual yang ada di belakang kasus Tolikara, termasuk mengungkap isu gambar bendera asing di sana.
"Saya harap polisi dapat menangkap aktor intelektual atau apapun namanya. Termasuk beredarnya bendera-bendera asing, ataupun Israel itu harus diusut tuntas. Ini semua adalah untuk memberikan rasa keadilan dan kenyamanan, bahwa semua yang salah harus ditindak," katanya.