Said Aqil Siradj Siap 'Digeser' dari Jabatan Ketua Umum PBNU

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 29 Juli 2015 | 16:51 WIB
Said Aqil Siradj Siap 'Digeser' dari Jabatan Ketua Umum PBNU
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj mengatakan, dirinya siap menerima jika pada muktamar ke-33 organisasi masa Islam terbesar di Indonesia tersebut tidak terpilih kembali.

"Tidak apa-apa saya tidak terpilih jadi ketua PBNU, saya siap jika memang seperti itu," kata Said setelah acara "Strategi Mewujudkan Indonesia tanpa Pelanggaran HAM" di Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Said menegaskan dirinya akan tetap aktif di NU meskipun dirinya tidak menjadi ketua umum atau salah satu pimpinan di dalamnya, karena menurutnya perbedaannya hanya beban tanggung jawab.

"Saya akan tetap aktif di NU meski tidak jadi Ketum atau tidak jadi salah satu pimpinan di dalamnya, hanya beban tanggung jawabnya saja tidak ada, saya masih bisa untuk ngajar," ujarnya.

Ketika ditanya kesiapannya dalam menghadapi muktamar ke-33 dirinya mengaku siap maju menjadi calon Ketua Umum, namun dia menjelaskan dirinya tidak mempersiapkan apapun secara khusus.

"Saya tidak mempersiapkan secara khusus, saya juga tidak pernah turun ke daerah hanya untuk menyampaikan visi dan misi serta mencari suara dukungan, biasa saja," ujarnya.

Lebih lanjut Said mengharapkan para peserta muktamar atau muktamirin memilih calon ketua umum PBNU karena menurutnya semua calon berkualitas dan berpeluang sama untuk terpilih.

"Saya harap semua muktamirin memilih secara objektif karena semua calon memiliki kekuatan dan berkualitas serta baik semua," ujarnya.

Said menambahkan dirinya berjanji tidak akan menjalankan agenda politik jika terpilih kembali menjadi ketua umum PBNU dalam muktamar ke-33 NU.  Ia menegaskan, agenda yang akan ia jalankan jika kembali terpilih menjadi ketua umum hanyalah rekomendasi dan hasil muktamar ke-33 NU yang akan dihadiri pimpinan NU dari seluruh Indonesia.

"Tidak ada agenda politik. Agenda saya adalah sesuai agenda muktamar itu sendiri," ucapnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI