TNI Tak Bisa Penuhi Permintaan Polri Agar Diajari Tempur

Selasa, 28 Juli 2015 | 16:17 WIB
TNI Tak Bisa Penuhi Permintaan Polri Agar Diajari Tempur
Anggota polisi (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/Asf/mes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan TNI tidak bisa memenuhi permintaan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti agar Kopassus melatih kemampuan Brimob agar mendapatkan kualifikasi Raider.

"Jadi terkait kerjasama latihan bersama kalau itu menyangkut Raider atau tempur, mungkin tidak bisa kami penuhi. Kalau terkait lain boleh, yang itu memang sesuai dengan fungsi Polri," kata Fuad, Selasa (28/7/2015).

Fuad mengatakan latihan Raider hanya untuk pasukan tempur.

"Latihan Raider itu kan dipersiapkan untuk pasukan tempur. Kalau Polri dilatih itu (Raider), kami takutnya nanti disalahkan, nanti dituduh memiliterisasi Polri, dan itu tidak boleh," kata dia.

Tapi kalau TNI diminta memberikan pelatihan fungsi dan tugas pokok Polri, Fuad mengatakan, akan dipenuhi.

Fuad mengungkapkan sebenarnya selama ini TNI dan Polri sudah sudah sering latihan bersama dalam peningkatan kemampuan penanganan teroris, bencana, dan pengamanan pemilu.

Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengirimkan surat kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait permintaan pelatihan Raider atau latihan tempur untuk Brimob oleh Kopassus. Namun sampai saat ini Polri belum mendapatkan balasan resmi dari TNI atas permintaan latihan Raider tersebut.

Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Suharsono mengatakan Polri belum mendapat surat balasan dari TNI terkait permintaan kepada Kopassus agar Brimob mendapat latihan tempur.

"Belum ada jawaban resmi, disetujui atau tidak kami belum tahu," kata Suharsono di Mabes Polri.

Menurut Suharsono permintaan latihan kualifikasi Raider bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Brimob, terutama dalam operasi pengejaran pelaku kejahatan sampai di hutan-hutan.

"Kalau tidak dilatih, tidak bisa survive," ujarnya.

Dia membantah peningkatan kemampuan Brimob bermotif untuk menyaingi TNI, apalagi kerab terjadi bentrok fisik antara anggota Polri dan TNI di sejumlah daerah.

"Bukan untuk menyaingi kekuatan TNI," kata dia. "Itu untuk latihan bersama. Tapi, hanya sebagian saja yang ditransfer kepada Polri."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI