Suara.com - Lebaran tahun ini membawa berkah tersendiri bagi para kusir bendi wisata di kawasan Manahan Solo, Jawa Tengah. Pasalnya, omzet mereka mengalami kenaikan hingga 30 persen jika dibandingkan hari biasa.
Hal tersebut dirasakan kusir bendi asal Embarkasi Haji, Donohudan, Kabupaten Boyolali, Ari. Menurut Ari, selama sepekan di momen Lebaran mampu meraup keuntungan hingga jutaan rupiah.
"Lumayan meningkat, biasanya sehari mencari tiga penumpang saja sulit. Tapi momen Lebaran ini sehari bisa menarik sampai 20-an penumpang. Mungkin ini berkah Lebaran, mas," kata Ari saat ditemui Suara.com di sela-sela menunggu penumpang bendinya, di Manahan Solo, Jumat (24/7/2015).
Peningkatan jumlah penumpang ini terjadi pada H+1 Lebaran. Dalam sehari jumlah penumpang yang ingin menaiki bendinya bisa mencapai 25 orang. Sebagian besar adalah pemudik dari luar Solo.
Ari mengaku bisa mendapat penghasilan sampai Rp1,5 juta.
"Penumpang kita ajak berputar mengelilingi Stadion Manahan. Untuk sekali putaran penumpang kita kenai tarif Rp20 ribu," kata lelaki yang sudah tujuh tahun mangkal di kawasan Manahan.
Berkah Lebaran juga dirasakan kusir bendi lain, Warso. Kata Warso selama momen Lebaran ini mampu mendapatkan penghasilan hingga Rp1 juta. Padahal di hari biasa untuk mencari pendapatan Rp100 ribu dirinya mengaku kesulitan.
"Saya bekerja hanya setengah hari, berangkat jam 6 dan pulang jam 12. Selama sepekan Lebaran penghasilan saya bisa mencapai Rp1 jutaan. Kalau hari biasa sepekan belum tentu bisa mendapatkan pendapatan sebesar itu," kata warga Kadipiro, Solo.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Bendi Manahan Solo, Budiyono, mengatakan ada 80 bendi yang disediakan untuk melayani pemudik selama Lebaran. Untuk sekali putaran, yakni mengelilingi Stasiun Manahan penumpang dikenai tarif Rp20 ribu. Tarif ini naik Rp5 ribu dari hari biasa yang hanya Rp15 ribu.
"Kenaikan tarif ini hanya berlaku selama Lebaran. Setelah Leberan selesai kembali normal seperti biasa," imbuh Budiyono.(Labib Zamani)