Wali Kota Solo Akui Belum Mampu Selesaikan Benteng Vanstenburg

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 24 Juli 2015 | 14:53 WIB
Wali Kota Solo Akui Belum Mampu Selesaikan Benteng Vanstenburg
Wali Kota Solo F. X. Rudyatmo (tengah). (Antara/Maulana Surya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo menggelar refleksi akhir masa jabatan melalui ngudo roso bersama dengan warga di halaman Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/7/2015) malam. Kegiatan tersebut digelar untuk meminta masukan kepada warga terkait kepemimpinannya selama tiga tahun di Kota Bengawan.

Pantauan Suara.com, acara tersebut dimulai sekitar pukul 21.00 WIB. Dibuka dengan pertunjukan tari dan penampilan paduan suara seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Solo.

Selain itu, juga dilakukan pemutaran film dokumenter tentang masyarakat Solo menuju Waras, Wasis, Wareg, Mapan, dan Papan serta diakhiri pagelaran wayang kulit oleh dalang Ki Purbo Asmoro dari Solo dengan lakon Parikesit Dadi Ratu.

"28 Juli jabatan saya dengan Pak Purnomo (Wakil Wali Kota Achmad Purnomo) sudah habis. Kami mengakui selama ini memang masih banyak persoalan yang belum selesai. Untuk itu kami melakukan kegiatan refleksi ini untuk meminta masukan dan saran untuk ke depan membangun Solo," kata Rudy, sapaan akrab Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo.

Dia menyebutkan permasalahan yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan, antara lain mengembalikan Benteng Vanstenburg yang saat ini dimiliki swasta, sengketa lahan Sriwedari, penataan Kali Pepe selama ini juga belum berjalan sepenuhnya, pembangunan Pasar Klewer pascakebakaran yang baru berjalan dan lainnya.

"Siapapun nanti yang terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota dapat menyelesaikan persoalan-persoalan itu. Kalau nanti saya masih dipercaya, akan kita teruskan persoalan yang belum selesai itu," kata Rudy yang kini maju lagi menjadi calon Wali Kota Solo diusung PDI Perjuangan.

Sementara, salah seorang warga, Angelis, mengeluhkan infrasetruktur yang masih berjalan setengah-setengah. Contohnya Terminal Tirtonadi.

Menurutnya, dari depan terminal terlihat megah dan indah, namun dari belakang masih ditemukan akses jalan yang dimana banyak berlumbang.

"Seharusnya pemerintah memperhatikan infrastruktur itu. Karena jalan itu sebagai akses menuju terminal. Jadi harus dibangun yang baik," kata warga Gilingan.(Labib Zamani)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI