Perwakilan Agama dan Tokoh Masyarakat Solo Gelar Deklarasi Damai

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 24 Juli 2015 | 03:50 WIB
Perwakilan Agama dan Tokoh Masyarakat Solo Gelar Deklarasi Damai
Wali Kota Solo F.X. Rudyatmo (tengah). (Antara/Maulana Surya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), jajaran Muspida, tokoh agama, tokoh masyarakat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo serta Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan melakukan deklarasi damai di Solo, Jawa Tengah, hari Kamis (23/7/2015). Deklarasi ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua beberapa waktu lalu.

Sebelum dilakukan deklarasi damai, masing-masing perwakilan agama dan tokoh masyarakat melakukan penandatanganan piagam damai disaksikan Wali Kota, Wakil Wali Kota, Kapolresta, Danrem 074/Warastratama dan sejumlah tokoh agama lainnya.

Danrem 074/Warastratama, Kolonel Bhakti Agus Fadjari meminta kepada masyarakat Solo dan sekitarnya untuk menciptakan ketenangan dan keamanan di Solo. Sebagai kota yang majemuk sudah seharusnya Solo dijaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Semua sudah aman, di Papua juga sudah aman. Jadi jangan ada provokasi supaya tidak ada gejolak di Solo,” katanya seusai melakukan deklarasi damai di Balai Kota Solo.

Dia menambahkan, masing-masing perwakilan yang hadir dalam deklarasi damai harus menjaga agar Solo tetap kondusif dan aman dari hal-hal yang dapat menimbulkan perselisihan maupun perpecahan.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ahmad Lutfi mengatakan, kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Tolikara, Papua telah menodai Bhineka Tunggal Ika. Sebagai negara yang majemuk dan terdiri berbagai suku bangsa, bahasa, agama dan ras seluruh masyarakat harus saling menghormati dan menjunjung tinggi toleransi.

“Saat ini kondisinya sudah aman dan terkendali. Jadi jangan sampai di daerah lain membuat hal yang sama. Kita harus ciptakan keamanan di daerah.”

Kapolres juga meminta kepada masyarakat agar tidak membuat analisa yang salah terkait kerusuhan di Tolikara. Pasalnya, analisa yang salah tersebut justru akan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.

“Kami meminta kepada semua pihak untuk tetap tenang menghadapi gejolak yang terjadi. Saat ini kondisi di Papua telah aman. Begitu juga dengan daerah semua juga aman,” tambag dia.

Perwakilan FKUB, Ustadz Dahlan meminta kepada pelaku kerusuhan di Tolikara untuk segera diadili.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI