Komat: Konflik Berlatar Belakang Agama Tak Pernah Ada di Papua

Jum'at, 24 Juli 2015 | 00:13 WIB
Komat: Konflik Berlatar Belakang Agama Tak Pernah Ada di Papua
Katua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang juga Ketua Dewan Syuro Komat Tolikara untuk Papua, Didin Hafidhuddin ‎di Mabes Polri. ((Suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Majelis Syuro Komite Umat Untuk Tolikara (Komat) Didin Hafidhuddin mengatakan, konflik berlatar belakang agama tidak pernah terjadi di Papua. Didin menduga, konflik berbau isu ‎agama yang terjadi di Papua belakangan ini didalangi oleh pihak-pihak tertentu yang mencoba merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Bentrokan tentang agama sesungguhnya tidak pernah terjadi di Papua, kalau antar suku memang ada tapi tidak pernah berkaitan dengan agama. Karena agama suatu yang sangat sakral, maka kita akan menjelaskan bagaimana penguatan pembangunan kembali Tolikara," kata Didin saat memberikan keterangan pers di bilangan Senayan, Jakarta, Kamis (23/7/2015).

Didin menegaskan, Komat akan meminta aparat berwenang agar menangani masalah ini secara adil dan transparan. Pasalnya, menurut Didin, radikalisme bukan saja terjadi pada agama Islam tapi juga di agama-agama lain.

"Kita tidak ingin ada sekelompok orang seenaknya melarang kegiatan beribadah agama lainnya. Seperti melarang kaum muslimat mengenakan hijab dan melarang agama tertentu menjalankan ibadahnya," katanya.

Didin menambahkan, saat ini Komat sudah menerjunkan tim pencari fakta yang diketuai langsung oleh tokoh Muslim Papua, yakni Ustad Fadlan Garamatan. Menurutnya, hasil penyelidikan sementara, Fadlan sudah mengetahui mengapa bentrokan berlatar belakang isu agama bisa terjadi di Tolikara.

"Saya juga mendapat penjelasan dari beliau memang sering bentrokan antar suku, tapi agama tidak pernah. Kalau ini terjadi antar agama makanya ini pasti ada yang salah," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI